^_^ --- Selamat Memasuki Blognya Kang Soerya --- Jangan Lupa Postkan Komentar --- Semoga Bermanfaat --- ^_^

Selasa, 26 April 2011

Abdullah Al-Idris


Abdullah Al-Idris : Pakar Geografi Pembuat Peta Dunia

Umat manusia patut berterima kasih pada tokoh ini iaitu Abdullah Al-Idris (1099-1166 M). Dilahirkan dengan nama penuh Abu Abdullah Muhammad Ibn Muhammad Ibn Abdullah Ibn Idris Ash-Sharif di kalangan ilmuwan dan masyarakat Barat dan dunia umumnya, Al-Idris dikenal sebagai seorang ahli geografi, dan pencipta peta dunia daripada perak seberat 400 kilogram. Berkat karyanya ini, umat manusia dapat mengetahui di mana letak benua atau kawasan tertentu yang ingin dituju. Beberapa pelajar di institusi pengajian tinggi menyanjung ilmuwan kelahiran Ceita, Sepanyol ini sebagai ahli geografi dan kartografi terbesar pada abad pertengahan. Idris atau Al-Sharif Al-Idris Al-Qurtubi juga memberi sumbangan dalam bidang ilmu kedoktoran.
Idris menghabiskan zaman persekolahannya di Cordova. Seperti kebanyakan ahli geografi lainnya, ia melakukan pengembaraan ke pelbagai tempat, dari satu negara ke negara lain nya, dan dari satu benua ke benua lainnya untuk mengumpulkan data geografi. Kebanyakan ahli geografi Muslim pada zaman Idris, telah berjaya membuat kiraan keluasan muka bumi secara tepat. Ketika itu beberapa peta dunia juga telah dibuat, namun tak sesempurna peta yang dibuat Idris.
Daripada bahan-bahan yang telah dikumpulkannya, Idris lalu mengkombinasikan sendiri penemuan-penemuannya tersebut menjadi satu pengetahuan baru. Karyanya banyak menyajikan data komprehensif dari setiap wilayah di dunia. Dari penemuannya inilah, Idris menjadi sangat dikenal dan mulai dijadikan rujukan oleh kalangan ahli kelautan Eropah serta kalangan pihak tentera.
Kepakaran Idris di bidang geografi itu sampai ke pengetahuan Raja Roger II, raja Norman dari Sicilia. Raja Roger II lalu mengundang dan menawarkan kemudahan pada Idris untuk membuat peta dunia paling tepat pada ketika itu. Idris memenuhi permintaan itu, namun ia meletakkan syarat iaitu dalam peta itu ia ingin memasukkan data bahawa Sicilia pernah berada di bawah pemerintahan kaum Muslim sebelum Raja Roger berkuasa. Peta pesanan raja itu direalisasikan Idris dalam bentuk bola dunia (globe) seberat 400 kilogram. Globe itu secara cermat juga mencantumkan ketujuh benua dengan laluan perdagangannya, tasik-tasik dan sungai, bandar-bandar utama, dataran, serta pergunungan. Selain itu, Idris juga memasukkan beberapa informasi tentang jarak, jauh, dan ketinggian dengan amat tepat. Oleh Idris globe itu dilengkapkan pula dengan Kitab Al-Rujari (Roger's Book).
Lantas bagaimana ilmuwan Abu Abdillah Al-idris menjelaskan hasil penemuannya dalam bentuk peta dunia yang dipesan secara khas oleh raja Roger II dari Sisilia? Bagaimana pula kajian atau perolehan data dan bagaimana ia memetakannya? Seorang penulis biografi terkenal asal Sicilia, Vincenzo Salerno, dalam artikelnya yang disiarkan dalam Best of Sicily Magazine (2003) secara cermat mengamati penemuan Al-Idris itu daripada pelbagai rujukan.
Menurut Vincenzo, sebelum peta itu digambarkan, Al-Idris terlebih dahulu mencari data dan maklumat yang diperlukan yang menurut sumber Barat, Idris telah berhasil memperoleh maklumat yang cukup lengkap, termasuk berbagai sumber sama ada daripada sumber Islam mahupun Kristian. Tentu bukan sesuatu yang mudah untuk memperoleh maklumat tersebut. Ini kerana pusat sumber yang lengkap atau perpustakaan pada zaman tersebut tidak seperti yang dimiliki pada hari ini. Sedangkan peta berbentuk globe itu perlu segera dilukiskan dan diserahkan ke pada raja yang berkuasa di Palermo, Sicilia itu.
Yang banyak membantu Idris adalah pengalaman beliau dalam pengembaraan, walaupun tak sehebat Ibnu Batutah, pengembara semasa zaman Marco Polo. Al-Idris telah melancong ke berbagai negeri sejak umurnya masih belia. Pengembaraan itu umpama pendidikan secara terus yang diperolehnya dalam bentuk praktikal yang tentunya amat bermanfaat dalam merealisasikan impiannya membuat peta dunia.
Sebenarnya bukan suatu kemestian bagi Idris untuk memenuhi permintaan seorang raja berkenaan kerana dia bukanlah warga tempatan kerajaan tersebut, melainkan hanya sebagai "temporary resident". Namun di sebalik pembuatan pe ta itu, Idris juga ingin menunjukkan kehebatannya sebagai cendekiawan Muslim.
Selain itu menurut Vincenzo lagi, Idris dihadapkan kepada banyak cabaran dalam merealisasikan impiannya. Situasi itu tentu amat berbeza dengan kecanggihan tekhlogi kumputer pada hari ini yang kesemuanya boleh dibuat dengan sekelip mata di atas sehelai kertas. Lebih rumit lagi pesanan itu bukan dilukis di atas selembar kertas, tetapi pada bahan yang terbuat daripada perak dengan bentuk sebuah bola dunia. Jadi perkara yang perlu dilakukan oleh Idris hanyalah melukiskannya secara manual menggunakan tangan.
Satu kelebihan yang ada pada Idris ia sememangnya seorang yang mahir dalam konsep pembuatan peta (kartografi ). Dari peta yang digambarkan Idris, sebagaimana peta-peta yang dibuat oleh beberapa pakar geografi Muslim, menggunakan orientasi Selatan (bukan Utara). Simbol-simbol dalam peta dan tulisan (lettering) untuk menjelaskan isi peta ditulis menggunakan kaligrafi Arab yang lebih bervariasi.
Sebagai melengkapkan peta yang ditulisnya, Idris sempat menulis buku geografi yang diberi nama Kitab Al-Rujari (Book of Roger). Kitab ini memaparkan secara komprehensif setiap maklumat geografi yang ada pada peta bola dunia yang digambarkannya itu. Tidak hanya itu, Al-Idris juga berjaya membuat anggaran ukuran garis tengah bumi dan pada titik 22.900 batu, setara dengan 42.185 km.Kejayaan ini tak banyak berbeza dengan ukuran yang sebenarnya, iaitu 40.068 km. Berasaskan karyanya, banyak buku-buku rujukan yang ditulis ilmuwan Barat menyebutkan bahawa karya Idris merupakan suatu sumbangan yang besar pada teknologi pembuatan peta dunia selepas itu. Tidak hairan apabila nama Idris disebutkan dalam banyak buku-buku berkaitan sejarah pembuatan peta dunia. Misalnya salah satu perisian pemprosesan pada Sistem Informasi Geografi (SIG) -- dalam bahasa Inggris disebut Geographical Information System (GIS) - dikenali dengan Idris. Idris adalah antara tokoh yang membuktikan kemampuan seorang cendekiawan Muslim yang memberi sumbangan kepada semua lapisan masyarakat, termasuk kepada raja yang bukan Islam.
Read More >>

Al-Farghani


Sejarah mencatat peradaban Islam telah mencetak sejumlah ahli rancang bangun atau insinyur sipil terkemuka yang karya-karyanya hingga kini menjadi rujukan. Salah satunya adalah Al-Farghani. Insinyur sipil Muslim abad ke-9 M itu bernama lengkap Abul Abbas Ahmad bin Muhammad bin Katsir Al-Farghani. Ilmuwan yang terlahir di Farghana, Turkistan Barat, itu di dunia Barat dikenal sebagai Alfaraganus.

Menurut sejarawan Ibnu Tughri Birdi, Al-Farghani dipercaya untuk mengawasi pembangunan Nilometer di Fustat. Pembangunan megaproyek Nilometer itu rampung pada 861M bersamaan dengan meninggalkannya Khalifah Al-Mutawakkil. Namun, Nilometer yang dibangun Al-Farghani ini mengalami restorasi pada masa pemerintahan Gubernur Ibnu Tulun antara tahun 872 dan 873 M.

Bangunan ini kembali mengalami perbaikan pada 1092 atas perintah Khalifah Fatimiyah, Al-Mustansir. Saat Prancis melakukan ekspansi militer ke wilayah Mesir, Nilometer termasuk salah satu bangunan yang dibombardir pasukan Prancis. Akibat gempuran tentara Perancis, bagian kubah

Nilometer mengalami kerusakan paling parah, kendati kemudian dibangun lagi kubah baru pada 1825.

Proyek lainnya yang digarap Al-Farghani adalah penggalian kanal Al-Jafari. Ia ditugaskan oleh dua putra Khalifah Al-Mutawakkil, yakni Muhammad dan Ahmad, untuk mengawasi proyek penggalian kanal itu. Kanal itu melalui kota baru Al-Jafariyah yang dibangun Al-Mutawakkil dekat Samarra di Tigris. Al-Farghani saat itu memerintahkan penggalian kanal dengan membuat hulu kanal digali lebih dalam dibandingkan bagian lainnya.

Sayangnya, proyek penggalian kanal Al-Jafari ini tidak berjalan sukses. Sebab, kanal itu tak bisa mengalirkan air dengan baik, kecuali bila ketinggian Sungai Tigris sedang tinggi. Konon, khalifah pun sempat marah karena Al-Farghani ternyata salah perhitungan. Namun, hitungan Al-Farghani kemudian dibenarkan oleh seorang pakar teknik lain--nya yang juga berpengaruh, yaitu Sind ibnu Ali. Sind membenarkan perhitungan yang dilakukan Al-Farghani. Paling tidak ini membuat khalifah menerima kebijakan tersebut.

Astronom

Sebelum terjun dalam bidang teknik sipil, sejatinya Al-Farghani adalah seorang astronom. Al-Farghani begitu populersebagai astronom karena mampu menetapkan diameter bumi sejauh 6.500 mil serta menemukan diameter planet-planet.

Salah satu karyanya yang terkenal adalah Kitab fi al-Harakat al-Samawiya wa Jawami Ilmu al-Nujum (Elemen-elemen Astronomi). Buku ini mengulas mengenai gerakan celestial dan kajian atas bintang.

Pada abad ke-12 M, buku ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan memberikan pengaruh besar bagi perkembangan astronomi di Eropa sebelum masa Regiomontanus. Al-Farghani memang mengadopsi teori-teori Ptolemeus, tetapi kemudian ia kembangkan lebih lanjut. Hingga akhirnya ia mampu membentuk teorinya sendiri.

Terkenalnya karya Al-Farghani ini disebabkan adanya upaya penerjemahan atas karyanya tersebut. Dua terjemahan The Elements of Astronomy da\am bahasa latin ditulis pada abad ke-12. Salah satunya ditulis oleh John Seville pada 1135 yang kemudian direvisi oleh Regiomontanus pada 1460-an.

Sedangkan terjemahan lainnya ditulis oleh Gerard Cremona sebelum 1175. Karya selanjutnya disusun oleh Dante yang dilengkapi oleh pemahaman dirinya mengenai astronomi dan ia masukan dalam karyanya, La Vita Nuova. Seorang ilmuwan Yahudi, Jacob Anatoli, menerjemahkannyapula ke dalam bahasa Yahudi.

Ini menjadi versi latin ketiga yang dibuat pada 1590. Dan pada 1669Jacob Golius menerbitkan teks latin yang baru. Bersamaan dengan karya-karya tersebut, banyak ringkasan karya Al-Farghani yang beredar di kalangan saintis dan ini memberikan kontribusi bagi perkembangan pemikiran Al-Farghani di Eropa.

Kelak kemudian hari, The Elements of Astronomy diakui memang sebagai sebuah karya yang sangat berpengaruh. Seorang ilmuwan bernama Abd al-Aziz al-Qabisi memberikan komentar atas karya Al-Farghani tersebut, yang kemudian komentar Abd al-Aziz ini tersimpan di Istanbul sebagai manuskrip yang sangat berharga.

Manuskrip lainnya juga banyak bertebaran di berbagai perpustakaan yang ada di Eropa. Ini membuktikan pula bahwa pemikiran Al-Farghani menjadi acuan dalam perkembangan astronomi di Eropa.

Di era kepemimpinan Khalifah Al-Mutawakkil, ia memutuskan untuk terjun di bidang teknik sipil. Pada 987 M, Ibnu Al-Nadim mengungkapkan, Al-Farghani berhasil menulis dua buku penting dalam bidang teknik, yakni Kitab al-Fusul, Ikhtiyar al-Majisti dan Kitab Amal Al-Rukhmat atau "Book on the Constructions Of Sun-dials", a ed syahruddln el-flkri
Read More >>

Nasiruddin Al-Tusi


Nasiruddin Al-Tusi: Saintis Agung dari Abad ke-13 M

Sejarawan sains kerap menyejajarkan kemasyhuran Nasirudin al-Tusi dengan Thomas Aquinas. Betapa tidak, al-Tusi memang seorang saintis Agung yang terlahir di dunia Islam pada abad ke-13 M. Kontribusinya bagi perkembangan ilmu pengetahuan modern begitu luar biasa. Hidupnya didedikasikan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan peradaban Islam.Al-Tusi pun dikenal sebagai ilmuwan serbabisa. Beragam ilmu pengetahuan dikuasainya, seperti astronomi, biologi, kimia, matematika, filsafat, kedokteran hingga ilmu agama Islam. Ilmuwan asal Persia ini bernama lengkap Abu Ja’far Muhammad ibn Muhammad ibnu al-Hasan Nasiruddin al-Tusi. Ia terlahir pada 18 Februari 1201 di kota Tus yang terletak di dekat Meshed, Persia – sekarang sebelah timurlaut Iran.

Ia begitu termasyhur. Tak pelak, jika al-Tusi memiliki banyak nama antara lain, Muhaqqiq Al-Tusi, Khuwaja Tusi dan Khuwaja Nasir. Ia terlahir di awal abad ke-13 M, ketika dunia Islam tengah mengalami masa-masa sulit. Pada era itu, kekuatan militer Mongol yang begitu kuat terus menginvansi wilayah kekuasaan Islam. Satu demi satu, kota-kota Islam dihancurkan dan jatuh ke tangan bangsa Mongol.

”Pada masa itu dunia diliputi kecemasan,” papar JJ O’Connor dan EF Robertson. Hal itu membuat rasa aman dan ketenangan para ilmuwan terusik, sehingga sulit untuk mengembangkan pengetahuannya. Dihadapkan pada situasi sulit seperti itu, al-Tusi pun tak dapat mengelak. Al-Tusi tetap belajar dengan segala keterbatasan yang dihadapi.

Ayahnya adalah guru pertama baginya. Sejak belia, al-Tusi digembleng ilmu agama oleh sang ayahnya yang berprofesi sebagai seorang ahli hukum di Sekolah Imam Keduabelas. Selain digembleng ilmu agama di sekolah itu, al-Tusi juga mempelajari beragam topik ilmu pengetahuan lainnya dari sang paman.

Menurut O’Connor dan Robertson, pengetahuan tambahan yang diperoleh dari pamannya itu begitu berpengaruh pada perkembangan intelektual al-Tusi. Pengetahuan pertama yang diperolehnya dari sang paman antara lain; logika, fisika, metafisika. Ia begitu tertarik pada aljabar dan geometri.

Ketika menginjak usia 13 tahun, kondisi keamanan kian tak menentu. Pasukan Mongol dibawah pimpinan Jengis Khan yang berutal dan sadis mulai bergerak cepat dari Cina ke wilayah barat. Sebelum tentara Mongol menghancurkan kota kelahirannya, dia sudah mempelajari dan menguasai beragam ilmu pengetahuan.

Untuk menimba ilmu lebih banyak lagi, al-Tusi hijrah dari kota kelahirannya ke Nishapur – sebuah kota yang berjarak 75 km di sebelah barat Tus. Di kota itulah, sang saintis agung menyelesaikan pendidikannya filsafat, kedokteran dan matematika. Dia sungguh beruntung, karena bisa belajar matematika dari Kamaluddin ibn Yunus. Kariernya mulai melejit di Nishapur. Pamornya kian mengkilap, sehingga ia mulai dikenal sebagai seorang sarjana yang hebat.

Pada tahun 1220, invasi militer Mongol telah mencapai Tus dan kota kelahiran Nasiruddin pun dihancurkan. Ketika situasi keamanan tak menentu, penguasa Ismailiyah Nasiruddin Abdurrahim mengajak sang ilmuwan itu untuk bergabung. Tawaran itu tak disia-siakannya. Nasiruddin pun bergabung menjadi salah seorang pejabat di Istana Ismailiyah.

Selama mengabdi di istana itu, ia mengisi waktunya untuk menulis beragam karya yang penting tentang logika, filsafat, matematika serta astronomi. Karya pertamanya adalah kitab Akhlag-i Nasiri yang ditulisnya pada 1232.

Pasukan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan cucu Jengis Khan pada tahun 1251 akhirnya menguasai istana Alamut dan meluluh-lantakannya. Nyawa al-Tusi selamat, karena Hulagu ternyata sangat menaruh minat terhadap ilmu pengetahuan. Hulagu yang dikenal bengis dan kejam memperlakukannya dengan penuh hormat. Dia pun diangkat Hulagu menjadi penasihat di bidang ilmu pengetahuan.

Meski telah menjadi penasihat pasukan Mongol, sayangnya al-Tusi tak mampu menghentikan ulah dan kebiadaban Hulagu Khan yang membumihanguskan metropolis intelektual dunia, Baghdad pada tahun 1258. Terlebih, saat itu Dinasti Abbasiyah berada dalam kekuasaan Khalifah Al-Musta’sim yang lemah. Terbukti, militer Abbasiyah tak mampu membendung gempuran pasukan Mongol.

Meski tak mampu mencegah terjadinya serangan bangsa Mongol, paling tidak Nasiruddin bisa menyelamatkan dirinya dan masih berkesempatan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. “Hulagu sangat bangga karena berhasil menaklukkan Baghdad dan lebih bangga lagi karena ilmuwan terkemuka seperti Al-Tusi bisa bergabung bersamanya,” papar O’Connor dan Robertson dalam tulisannya tentang sejarah al-Tusi.

Hulagu juga amat senang, ketika Nasirrudin mengungkapan rencananya untuk membangun Observatorium di Malagha. Saat itu, Hulagu telah menjadikan Malagha yang berada di wilayah Azerbaijan sebagai ibu kota pemerintahannya. Pada tahun 1259, al-Tusi pun mulai membangun observatorium yang megah. Jejak dan bekas bangunan observatorium itu masih ada hingga sekarang.

Observatorium Malagha mulai beroperasi pada tahun 1262. Pembangunan dan operasional observatorium itu melibatkan sarjana dari Persia dibantum astronom dari Cina. Tekonologi yang diunakan di observatorium itu terbilang canggih pada zamannya. Beberapa peralatan dan teknologi penguak luar angkasa yang digunakan di observatorium itu ternyata merupakan penemuan Nasiruddin, salah satunya adalah kuadran azimuth.

Selain itu, dia juga membangun perpustakaan di observatorium itu. Koleksi bukunya tebilang lengkap, terdiri dari beragam ilmu pengetahuan. Di tempat itu, al-Tusi tak cuma mengembangkan bidang astronomi saja. Dia pun turut mengembangkan matematikan serta filsafat.

Di Observatorium yang dipimpinnya itu, al-Tusi berhasil membuat tabel pergerakan planet yang sangat akurat. Kontribusi lainnya yang amat penting bagi perkembangan astronomi adalah kitab Zij-i Ilkhani yang ditulis dalam bahasa Persia dan lalu diterjemahkan dalam bahasa Arab. Kitab itu disusun setelah 12 tahun memimpin obeservatorium Malagha.

Selain itu, al-Tusi juga berhasil menulis kitab terkemuka lainnya berudul Al-Tadhkira fi’ilm Al-hay’a (Memoir Astronomi). Nasiruddin mampul memodifikasi model semesta episiklus Ptolomeus dengan prinsip-prinsip mekanika untuk menjaga keseragaman rotasi benda-benda langit. Ia wafat pada 26 Juni 1274 di Baghdad. Meski begitu, jasa dan kontribusinya dalam pengembangan ilmu pengetahuan masih tetap dikenang. N hri

Karya dan Pencapaian Sang Ilmuwan Besar
Selama mendedikasikan hidupnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan, Nasiruddin Al-Tusi telah menulis beragam kitab yang mengupas bermacam ilmu pengetahuan. Di antara kitab yang berhasil ditulisnya itu antara lain; kitab Tajrid-al-’Aqaid, sebuah kajian tentang Ilmu Kalam; serta Al-Tadhkirah fi’ilm al-hay’ah, sebuah memoir tentang ilmu astronomi.

Kitab tentang astronomi yang ditulis Nasiruddin itu banyak mendapat komentar dari para pakar astronomi. Komentar-komentar itu dibukukan dalam sebuah buku berjudul Sharh al-Tadhkirah (Sebuah Komentar atas Al-Tadhkirah) yang ditulis Abd al-Ali ibn Muhammad ibn al-Husayn al-Birjandi dan Nazzam Nishapuri.

Selain itu, Nasiruddin juga menulis kitab berjudul Akhlaq-i-Nasri yang mengupas tentang etika. Kitab lainnya yang terbilang populer adalah Al-Risalah Al-Asturlabiyah (Risalah Astrolabe). Kitab ini mengupas tentang peralatan yang digunakan dalam astronomi. Di bidang astronomi, Nasiruddin juga menulis risalah yang amat populer, yakni Zij-i ilkhani (Ilkhanic Tables). Ia juga menulis Sharh Al-Isharat, sebuah kritik terhadap hasil kerja Ibnu Sina.

Selama tinggal di Nishapur, Nasiruddin memiliki reputasi yang cemerlang, sebagai ilmuwan yang beda dari yang lain. Pencapaian mengagumkan yang berhasil ditorehkan Nasiruddin dalam bidang matematika adalah pembuatan rumus sinus untuk segitiga, yakni; a / sin A = b / sin B = c / sin C. n hri


Kontribusi Sang Ilmuwan bagi Sains


Astronomi

Ia menulis beragam kitab yang mengupas tentang Astronomi. al-Tusi juga membangun observatorium yang mampu menghasilkan tabel pergerakan planet secara akurat. Model sistem plenaterium yang dibuatnya diyakini paling maju pada zamannya. Dia juga berhasil menemukan sebuah teknik geometrik yang dikenal dengan al-Tusi-couple. Sejarah juga mencatat, al-Tusi sebagai astronom pertama yang mengungkapkan bukti observasi empiris tentang rotasi Bumi.

Biologi

Ia juga turut memberi sumbangan dalam pengembangan ilmu hayat atau biologi. Ia menulis secara luas tentang biologi. Al-Tusi menempatkan dirinya sebagai perintis awal dalam evolusi biologi. Dia memulai teorinya tentang evolusi dengan alam semesta yang terdiri dari elemen-eleman yang sama dan mirip. Menurutnya, kontradiksi internal mulai tampak , dan sebagai sebuah hasil, beberapa zat mulai berkembang lebih cepat dan berbeda dengan zat lain.

Dia lalu menjelaskan bagaimana elemen-elemen berkembang menjadi mineral kemudian tanaman, kemudian hewan dan kemudian manusia. Di juga menjelaskan bagaimana variabilitas heriditas merupakan faktor penting dalam evolusi biologi mahluk hidup.

Kimia

Al-Tusi mengungkapkan versi awal tentang hukum kekekalan massa. Inilah salah satu kontribusinya yang paling penting dalam ilmu kimia. “Zat dalam tubuh tak bisa sepenuhnya menghilang. Zat itu hanya mengubah bentuk, kondisi, komposisi, warna dan bentuk lainnya yang berbeda.

Matematika
Selain menghasilkan rumus sinus pada segitiga, al-Tusi juga seorang matematikus pertama yang memisahkan trigonometri sebagai disiplin ilmu yang terpisah dari matematika.


Diambil dari berbagai Sumber
Read More >>

Ibnu Khaldun, Bapak Sosiologi Muslim


Dunia mendaulatnya sebagai `Bapak Sosiologi Islam’. Sebagai salah seorang pemikir hebat dan serba bisa sepanjang masa, buah pikirnya amat berpengaruh. Sederet pemikir Barat terkemuka, seperti Georg Wilhelm Friedrich Hegel, Robert Flint, Arnold J Toynbee, Ernest Gellner, Franz Rosenthal, dan Arthur Laffer mengagumi pemikirannya.

Tak heran, pemikir Arab, NJ Dawood menjulukinya sebagai negarawan, ahli hukum, sejarawan dan sekaligus sarjana. Dialah Ibnu Khaldun, penulis buku yang melegenda, Al-Muqaddimah. Ilmuwan besar yang terlahir di Tunisia pada 27 Mei 1332 atau 1 Ramadhan 732 H itu memiliki nama lengkap Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad Ibn Khaldun Al-Hadrami Al-Ishbili. Nenek moyangnya berasal dari Hadramaut (Yaman) yang bermigrasi ke Seville (Spanyol) pada abad ke-8 M, setelah semenanjung itu ditaklukan Islam.

Setelah Spanyol direbut penguasa Kristen, keluarga besar Ibnu Khaldun hijrah ke Maroko dan kemudian menetap di Tunisia. Di kota itu, keluarga Ibnu Khaldun dihormati pihak istana dan tinggal di lahan milik dinasti Hafsiah. Sejak terlahir ke dunia, Ibnu Khaldun sudah hidup dalam komunitas kelas atas.

Ibnu Khaldun hidup pada masa peradaban Islam berada diambang degradasi dan disintegrasi. Kala itu, Khalifah Abbasiyah di ambang keruntuhan setelah penjarahan, pembakaran, dan penghancuran Baghdad dan wilayah disekitarnya oleh bangsa Mongol pada tahun 1258, sekitar tujuh puluh lima tahun sebelum kelahiran Ibnu Khaldun.

Guru pertama Ibnu Khaldun adalah ayahnya sendiri. Sejak kecil, ia sudah menghafal Alquran dan menguasai tajwid. Selain itu, dia juga menimba ilmu agama, fisika, hingga matematika dari sejumlah ulama Andalusia yang hijrah ke Tunisia. Ia selalu mendapatkan nilai yang memuaskan dalam semua bidang studi.

Studinya kemudian terhenti pada 749 H. Saat menginjak usia 17 tahun, tanah kelahirannya diserang wabah penyakit pes yang menelan ribuan korban jiwa. Akibat peristiwa yang dikenal sebagai Black Death itu, para ulama dan penguasa hijrah ke Maghrib Jauh (Maroko).

Ahmad Syafii Maarif dalam bukunya Ibn Khaldun dalam pandangan Penulis Barat dan Timur memaparkan, di usia yang masih muda, Ibnu Khaldun sudah menguasi berbagai ilmu Islam klasik seperti filsafat, tasawuf, dan metafisika. Selain menguasai ilmu politik, sejarah, ekonomi serta geografi, di bidang hukum, ia juga menganut madzhab Maliki.

Sejak muda, Ibnu Khaldun sudah terbiasa berhadapan dengan berbagai intrik politik. Pada masa itu, Afrika Utara dan Andalusia sedang diguncang peperangan. Dinasti-dinasti kecil saling bersaing memperebutkan kekuasaan, di saat umat Islam terusir dari Spanyol. Tak heran, bila dia sudah terbiasa mengamati fenomena persaingan keras, saling menjatuhkan, saling menghancurkan.

Di usianya yang ke-21, Ibnu Khaldun sudah diangkat menjadi sekretaris Sultan Al-Fadl dari Dinasti Hafs yang berkedudukan di Tunisia. Dua tahun kemudian, dia berhenti karena penguasa yang didukungnya itu kalah dalam sebuah pertempuran. Ia lalu hijrah ke Baskarah, sebuah kota di Maghrib Tengah (Aljazair).

Ia berupaya untuk bertemu dengan Sultan Abu Anam, penguasa Bani Marin dari Fez, Maroko, yang tengah berada di Maghrib Tengah. Lobinya berhasil. Ibnu Khaldun diangkat menjadi anggota majelis ilmu pengetahuan dan sekretaris sultan setahun kemudian. Ia menduduki jabatan itu selama dua kali dan sempat pula dipenjara. Ibnu Khaldun kemudian meninggalkan negeri itu setelah Wazir Umar bin Abdillah murka.

Ia kemudian terdampar di Granada pada 764 H. Sultan Bani Ahmar menyambut kedatangannya dan mempercayainya sebagai duta negar di Castilla, sebuah kerajaan Kristen yang berpusat di Seville. Tugasnya dijalankan dengan baik dan sukses. Namun tak lama kemudian, hubungannya dengan Sultan kemudian retak.

Dua tahun berselang, jabatan strategis kembali didudukinya. Penguasa Bani Hafs, Abu Abdillah Muhammad mengangkatnya menjadi perdana menteri sekaligus, khatib dan guru di Bijayah. Setahun kemudian, Bijayah jatuh ke tangan Sultan Abul Abbas Ahmad, gubernur Qasanthinah (sebuah kota di Aljazair). Ibnu Khaldun lalu hijrah ke Baskarah.

Ia kemudian berkirim surat kepada Abu Hammu, sultan Tilmisan dari Bani Abdil Wad yang isinya akan memberi dukungan. Tawaran itu disambut hangat Sultan dan kemudian memberinya jabatan penting. Iming-iming jabatan itu ditolak Ibnu Khaldun, karena akan melanjutkan studinya secara otodidak. Ia bersedia berkampanye untuk mendukung Abu Hammu. Sikap politiknya berubah, tatkala Abu Hammu diusir Sultan Abdul Aziz.

Ibnu Khaldun kemudian berpihak kepada Abdul Aziz dan tinggal di Baskarah. Tak lama kemudian, Tilmisan kembali direbut Abu Hammu. Ia lalu menyelamatkan diri ke Fez, Maroko pada 774. Saat Fez jatuh ke tangan Sultan Abul Abbas Ahmad, ia kembali pergi ke Granada buat yang kedua kalinya. Namun, penguasa Granada tak menerima kehadirannya.

Ia balik lagi ke Tilmisan. Meski telah dikhianati, namun Abu Hammu menerima kehadiran Ibnu Khaldun. Sejak saat itulah, Ibnu Khaldun memutuskan untuk tak berpolitik praktis lagi. Ibnu Khaldun lalu menyepi di Qa’lat Ibnu Salamah dan menetap di tempat itu sampai tahun 780 H. Dalam masa menyepinya itulah, Ibnu Khaldun mengarang sejumlah kitab yang monumental.

Di awali dengan menulis kitab Al-Muqaddimah yang mengupas masalah-masalah sosial manusia, Ibnu Khaldun juga menulis kitab Al-`Ibar (Sejarah Umum). Pada 780 H, Ibnu Khaldun sempat kembali ke Tunisia. Di tanah kelahirannya itu, ia sempat merevisi kitab Al’Ibar.

Empat tahun kemudian, ia hijrah ke Iskandaria (Mesir) untuk menghindari kekisruhan politik di Maghrib. Di Kairo, Ibnu Khaldun disambut para ulama dan penduduk. Ia lalu membentuk halaqah di Al-Azhar. Ia didaulat raja menjadi dosen ilmu Fikih Mazhab Maliki di Madrasah Qamhiyah. Tak lama kemudian, dia diangkat menjadi ketua pengadilan kerajaan.

Ibnu Khaldun sempat mengundurkan diri dari pengadilan kerajaan, lantaran keluarganya mengalami kecelakaan. Raja lalu mengangkatnya lagi menjadi dosen di sejumlah madrasah. Setelah menunaikan ibadah haji, ia kembali menjadi ketua pengadilan dan kembali mengundurkan diri. Pada 803 H, dia bersama pasukan Sultan Faraj Barquq pergi ke Damaskus untuk mengusir Timur Lenk, penguasa Mogul.

Berkat diplomasinya yang luar biasa, Ibnu Khaldun malah bisa bertemu Timur Lenk yang dikenal sebagai penakluk yang disegani. Dia banyak berdiskusi dengan Timur. Ibnu Khaldun, akhirnya kembali ke Kairo dan kembali ditunjuk menjadi ketua pengadilan kerajaan. Ia tutup usia pada 25 Ramadhan 808 H di Kairo. Meski dia telah berpulang enam abad yang lalu, pemikiran dan karya-karyanya masih tetap dikaji dan digunakan hingga saat ini.

===

Al-Muqaddimah Karya yang Abadi

Setelah mundur dari percaturan politik praktis, Ibnu Khaldun bersama keluarganya menyepi di Qal’at Ibn Salamah istana yang terletak di negeri Banu Tajin selama empat tahun. Selama masa kontemplasi itu, Ibnu Khaldun berhasil merampungkan sebuah karya monumental yang hingga kini masih tetap dibahas dan diperbincangkan.

`’Dalam pengunduran diri inilah saya merampungkan Al-Muqaddimah, sebuah karya yang seluruhnya orisinal dalam perencanaannya dan saya ramu dari hasil penelitian luas yang terbaik,” ungkap Ibnu Khaldun dalam biografinya yang berjudul Al-Ta’rif bi Ibn-Khaldun wa Rihlatuhu Gharban wa Sharqan. Buah pikir Ibnu Khaldun itu begitu memukau. Tak heran, jika ahli sejarah Inggris, Arnold J Toynbee menganggap Al-Muqaddimah sebagi karya terbesar dalam jenisnya sepanjang sejarah.

Menurut Ahmad Syafii Ma’arif, salah satu tesis Ibnu Khaldun dalam Al-Muqaddimah yang sering dikutip adalah: `’Manusia bukanlah produk nenek moyangnya, tapi adalah produk kebiasaan-kebiasaan sosial.” Secara garis besar, Tarif Khalidi dalam bukunya Classical Arab Islam membagi Al-Muqaddimah menjadi tiga bagian utama .Pertama, membicarakan histografi mengupas kesalahan-kesalahan para sejarawan Arab-Muslim.

Kedua, Al-Muqaddimah mengupas soal ilmu kultur. Bagi Ibnu Khaldun, ilmu tersebut merupakan dasar bagi pemahaman sejarah. Ketiga, mengupas lembaga-lembaga dan ilmu-ilmu keislaman yang telah berkembang sampai dengan abad ke-14. Meski hanya sebagai pengantar dari buku utamanya yang berjudul Al-`Ibar, kenyataannya Al-Muqaddimah lebih termasyhur. Pasalnya, seluruh bangunan teorinya tentang ilmu sosial, kebudayaan, dan sejarah termuat dalam kitab itu. Dalam buku itu Ibnu Khaldun diantara menyatakan bahwa kajian sejarah haruslah melalui pengujian-pengujian yang kritis.

`’Di tangan Ibnu Khaldun, sejarah menjadi sesuatu yang rasional, faktual dan bebas dari dongeng-dongeng,” papar Syafii Ma’arif. Bermodalkan pengalamannya yang malang-melintang di dunia politik pada masanya, Ibnu Khaldun mampu menulis Almuqaddimah dengan jernih. Dalam kitabnya itu, Ibnu Khaldun juga membahas peradaban manusia, hukum-hukum kemasyarakatan dan perubahan sosial.

Menurut Charles Issawi dalam An Arab Philosophy of History, lewat Al-Muqaddimah, Ibnu Khaldun adalah sarjana pertama yang menyatakan dengan jelas, sekaligus menerapkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar sosiologi. Salah satu prinsip yang dikemukakan Ibnu Khaldun mengenai ilmu kemasyarakatan antara lain; `’Masyarakat tidak statis, bentuk-bentuk soisal berubah dan berkembang.”

Pemikiran Ibnu Khaldun telah memberi pengaruh yang besar terhadap para ilmuwan Barat. Jauh, sebelum Aguste Comte pemikir yang banyak menyumbang kepada tradisi keintelektualan positivisme Barat metode penelitian ilmu pernah dikemukakan pemikir Islam seperti Ibnu Khaldun (1332-1406).

Dalam metodeloginya, Ibnu Khaldun mengutamakan data empirik, verifikasi teoritis, pengujian hipotesis, dan metode pemerhatian. Semuanya merupakan dasar pokok penelitian keilmuan Barat dan dunia, saat ini. `’Ibnu Khaldun adalah sarjana pertama yang berusaha merumuskan hukum-hukum sosial,” papar Ilmuwan asal Jerman, Heinrich Simon.
Read More >>

Ibnu Sina



Syeikhur Rais, Abu Ali Husein bin Abdillah bin Hasan bin Ali bin Sina, yang dikenal dengan sebutan Ibnu Sina atau Aviciena lahir pada tahun 370 hijriyah di sebuah desa bernama Khormeisan dekat Bukhara. Sejak masa kanak-kanak, Ibnu Sina yang berasal dari keluarga bermadzhab Ismailiyah sudah akrab dengan pembahasan ilmiah terutama yang disampaikan oleh ayahnya. Kecerdasannya yang sangat tinggi membuatnya sangat menonjol sehingga salah seorang guru menasehati ayahnya agar Ibnu Sina tidak terjun ke dalam pekerjaan apapun selain belajar dan menimba ilmu.

Dengan demikian, Ibnu Sina secara penuh memberikan perhatiannya kepada aktivitas keilmuan. Kejeniusannya membuat ia cepat menguasai banyak ilmu, dan meski masih berusia muda, beliau sudah mahir dalam bidang kedokteran. Beliau pun menjadi terkenal, sehingga Raja Bukhara Nuh bin Mansur yang memerintah antara tahun 366 hingga 387 hijriyah saat jatuh sakit memanggil Ibnu Sina untuk merawat dan mengobatinya.


Berkat itu, Ibnu Sina dapat leluasa masuk ke perpustakaan istana Samani yang besar. Ibnu Sina mengenai perpustakan itu mengatakan demikian;

“Semua buku yang aku inginkan ada di situ. Bahkan aku menemukan banyak buku yang kebanyakan orang bahkan tak pernah mengetahui namanya. Aku sendiri pun belum pernah melihatnya dan tidak akan pernah melihatnya lagi. Karena itu aku dengan giat membaca kitab-kitab itu dan semaksimal mungkin memanfaatkannya... Ketika usiaku menginjak 18 tahun, aku telah berhasil menyelesaikan semua bidang ilmu.” Ibnu Sina menguasai berbagai ilmu seperti hikmah, mantiq, dan matematika dengan berbagai cabangnya.



Kesibukannya di pentas politik di istana Mansur, raja dinasti Samani, juga kedudukannya sebagai menteri di pemerintahan Abu Tahir Syamsud Daulah Deilami dan konflik politik yang terjadi akibat perebutan kekuasaan antara kelompok bangsawan, tidak mengurangi aktivitas keilmuan Ibnu Sina. Bahkan safari panjangnya ke berbagai penjuru dan penahanannya selama beberapa bulan di penjara Tajul Muk, penguasa Hamedan, tak menghalangi beliau untuk melahirkan ratusan jilid karya ilmiah dan risalah.



Ketika berada di istana dan hidup tenang serta dapat dengan mudah memperoleh buku yang diinginkan, Ibnu Sina menyibukkan diri dengan menulis kitab Qanun dalam ilmu kedokteran atau menulis ensiklopedia filsafatnya yang dibeni nama kitab Al-Syifa’. Namun ketika harus bepergian beliau menulis buku-buku kecil yang disebut dengan risalah. Saat berada di dalam penjara, Ibnu Sina menyibukkan diri dengan menggubah bait-bait syair, atau menulis perenungan agamanya dengan metode yang indah.



Di antara buku-buku dan risalah yang ditulis oleh Ibnu Sina, kitab al-Syifa’ dalam filsafat dan Al-Qanun dalam ilmu kedokteran dikenal sepanjang massa. Al-Syifa’ ditulis dalam 18 jilid yang membahas ilmu filsafat, mantiq, matematika, ilmu alam dan ilahiyyat. Mantiq al-Syifa’ saat ini dikenal sebagai buku yang paling otentik dalam ilmu mantiq islami, sementara pembahasan ilmu alam dan ilahiyyat dari kitab al-Syifa’ sampai saat ini juga masih menjadi bahan telaah.



Dalam ilmu kedokteran, kitab Al-Qanun tulisan Ibnu Sina selama beberapa abad menjadi kitab rujukan utama dan paling otentik. Kitab ini mengupas kaedah-kaedah umum ilmu kedokteran, obat-obatan dan berbagai macam penyakit. Seiring dengan kebangkitan gerakan penerjemahan pada abad ke-12 masehi, kitab Al-Qanun karya Ibnu Sina diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Kini buku tersebut juga sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, Prancis dan Jerman. Al-Qanun adalah kitab kumpulan metode pengobatan purba dan metode pengobatan Islam. Kitab ini pernah menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di universitas-universitas Eropa.



Ibnu juga memiliki peran besar dalam mengembangkan berbagai bidang keilmuan. Beliau menerjemahkan karya Aqlides dan menjalankan observatorium untuk ilmu perbintangan. Dalam masalah energi Ibnu Sina memberikan hasil penelitiannya akan masalah ruangan hampa, cahaya dan panas kepada khazanah keilmuan dunia.



Dikatakan bahwa Ibnu Sina memiliki karya tulis yang dalam bahasa latin berjudul De Conglutineation Lagibum. Dalam salah bab karya tulis ini, Ibnu Sina membahas tentang asal nama gunung-gunung. Pembahasan ini sungguh menarik. Di sana Ibnu Sina mengatakan, “Kemungkinan gunung tercipta karena dua penyebab. Pertama menggelembungnya kulit luar bumi dan ini terjadi lantaran goncangan hebat gempa. Kedua karena proses air yang mencari jalan untuk mengalir. Proses mengakibatkan munculnya lembah-lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi. Sebab sebagian permukaan bumi keras dan sebagian lagi lunak. Angin juga berperan dengan meniup sebagian dan meninggalkan sebagian pada tempatnya. Ini adalah penyebab munculnya gundukan di kulit luar bumi.”



Ibnu Sina dengan kekuatan logikanya -sehingga dalam banyak hal mengikuti teori matematika bahkan dalam kedokteran dan proses pengobatan- dikenal pula sebagai filosof tak tertandingi. Menurutnya, seseorang baru diakui sebagai ilmuan, jika ia menguasai filsafat secara sempurna. Ibnu Sina sangat cermat dalam mempelajari pandangan-pandangan Aristoteles di bidang filsafat. Ketika menceritakan pengalamannya mempelajari pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina mengaku bahwa beliau membaca kitab Metafisika karya Aristoteles sebanyak 40 kali. Beliau menguasai maksud dari kitab itu secara sempurna setelah membaca syarah atau penjelasan ‘metafisika Aristoteles’ yang ditulis oleh Farabi, filosof muslim sebelumnya.



Dalam filsafat, kehidupan Abu Ali Ibnu Sina mengalami dua periode yang penting. Periode pertama adalah periode ketika beliau mengikuti faham filsafat paripatetik. Pada periode ini, Ibnu Sina dikenal sebagai penerjemah pemikiran Aristoteles. Periode kedua adalah periode ketika Ibnu Sina menarik diri dari faham paripatetik dan seperti yang dikatakannya sendiri cenderung kepada pemikiran iluminasi.



Berkat telaah dan studi filsafat yang dilakukan para filosof sebelumnya semisal Al-Kindi dan Farabi, Ibnu Sina berhasil menyusun sistem filsafat islam yang terkoordinasi dengan rapi. Pekerjaan besar yang dilakukan Ibnu Sina adalah menjawab berbagai persoalan filsafat yang tak terjawab sebelumnya.



Pengaruh pemikiran filsafat Ibnu Sina seperti karya pemikiran dan telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam tetapi juga merambah Eropa. Albertos Magnus, ilmuan asal Jerman dari aliran Dominique yang hidup antara tahun 1200-1280 Masehi adalah orang Eropa pertama yang menulis penjelasan lengkap tentang filsafat Aristoteles. Ia dikenal sebagai perintis utama pemikiran Aristoteles Kristen. Dia lah yang mengawinkan dunia Kristen dengan pemikiran Aristoteles. Dia mengenal pandangan dan pemikiran filosof besar Yunani itu dari buku-buku Ibnu Sina. Filsafat metafisika Ibnu Sina adalah ringkasan dari tema-tema filosofis yang kebenarannya diakui dua abad setelahnya oleh para pemikir Barat.



Ibnu Sina wafat pada tahun 428 hijriyah pada usia 58 tahun. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia dan namanya akan selalu dikenang sepanjang sejarah. Ibnu Sina adalah contoh dari peradaban besar Iran di zamannya.

Sumber : Berbagai Sumber
Read More >>

Abul Wafa Muhammad Al-Buzjani


Abul Wafa, Sang Peletak Dasar Trigonometri

Masa kejayaan Islam tempo dulu antara lain ditandai dengan maraknya tradisi ilmu pengetahuan. Para sarjana Muslim, khususnya yang berada di Baghdad dan Andalusia, memainkan peran cukup penting bagi tumbuh berkembangnya ilmu kedokteran, matematika, kimia, dan bidang ilmu lain yang sekarang berkembang. Selama berabad-abad sarjana-sarjana Muslim tadi menuangkan buah pikiran dan hasil penelitian ke dalam kitab-kitab pengetahuan untuk kemudian menjadi rujukan ilmu pengetahuan modern. Kini, dunia telah dapat mengambil manfaat dari pengembangan ilmu yang dirintis oleh para ilmuwan serta sarjana Muslim.

Abul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail al-Buzjani, merupakan satu di antara sekian banyak ilmuwan Muslim yang turut mewarnai khazanah pengetahuan masa lalu. Dia tercatat sebagai seorang ahli di bidang ilmu matematika dan astronomi. Kota kecil bernama Buzjan, Nishapur, adalah tempat kelahiran ilmuwan besar ini, tepatnya tahun 940 M. Sejak masih kecil, kecerdasannya sudah mulai nampak dan hal tersebut ditunjang dengan minatnya yang besar di bidang ilmu alam. Masa sekolahnya dihabiskan di kota kelahirannya itu.

Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah, Abul Wafa lantas memutuskan untuk meneruskan ke jenjang lebih tinggi di ibukota Baghdad tahun 959 M. Di sana, dia pun belajar ilmu matematika. Sejarah mencatat, di kota inilah Abul Wafa kemudian menghabiskan masa hidupnya. Tradisi dan iklim keilmuan Baghdad benar-benar amat kondusif bagi perkembangan pemikiran Abul Wafa. Berkat bimbingan sejumlah ilmuwan terkemuka masa itu, tak berapa lama dia pun menjelma menjadi seorang pemuda yang memiliki otak cemerlang.

Dia pun lantas banyak membantu para ilmuwan serta pula secara pribadi mengembangkan beberapa teori penting di bidang matematika, utamanya geometri dan trigonometri. Di bidang ilmu geometri, Abul Wafa memberikan kontribusi signifikan bagipemecahan soal-soal geometri dengan menggunakan kompas; konstruksi ekuivalen untuk semua bidang, polyhedral umum; konstruksi hexagon setengah sisi dari segitiga sama kaki; konstruksi parabola dari titik dan solusi geometri bagi persamaan.

Konstruksi bangunan trigonometri versi Abul Wafa hingga kini diakui sangat besar kemanfaatannya. Dia adalah yang pertama menunjukkan adanya teori relatif segitiga parabola. Tak hanya itu, dia juga mengembangkan metode baru tentang konstruksi segi empat serta perbaikan nilai sinus 30 dengan memakai delapan desimal. Abul Wafa pun mengembangkan hubungan sinus dan formula 2 sin2 (a/2) = 1 - cos a dan juga sin a = 2 sin (a/2) cos (a/2)

Di samping itu, Abul Wafa membuat studi khusus menyangkut teori tangen dan tabel penghitungan tangen. Dia memperkenalkan secan dan cosecan untuk pertama kalinya, berhasil mengetahui relasi antara garis-garis trigonometri yang mana berguna untuk memetakannya serta pula meletakkan dasar bagi keberlanjutan studi teori conic. Abul Wafa bukan cuma ahli matematika, namun juga piawai dalam bidang ilmu astronomi. Beberapa tahun dihabiskannya untuk mempelajari perbedaan pergerakan bulan dan menemukan "variasi". Dia pun tercatat sebagai salah satu dari penerjemah bahasa Arab dan komentator karya-karya Yunani.

Banyak buku dan karya ilmiah telah dihasilkannya dan mencakup banyak bidang ilmu. Namun tak banyak karyanya yang tertinggal hingga saat ini. Sejumlah karyanya hilang, sedang yang masih ada, sudah dimodifikasi. Kontribusinya dalam bentuk karya ilmiah antara lain dalam bentuk kitab Ilm al-Hisab (Buku Praktis Aritmatika), Al-Kitab Al-Kamil (Buku Lengkap), dan Kitab al-Handsa (Geometri Terapan). Abul Wafa pun banyak menuangkan karya tulisnya di jurnal ilmiah Euclid, Diophantos dan al-Khawarizmi, tetapi sayangnya banyak yang telah hilang.

Kendati demikian, sumbangsihnya bagi teori trigonometri amatlah signifikan terutama pengembangan pada rumus tangen, penemuan awal terhadap rumus secan dan cosecan. Maka dari itu, sejumlah besar rumus trigomometri tak bisa dilepaskan dari nama Abul Wafa. Seperti disebutkan dalam Alquran maupun hadis, agama Islam menganjurkan kepada umatnya untuk senantiasa belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Inilah yang dihayati oleh sang ilmuwan Muslim, Abul Wafa Muhammad hingga segenap kehidupannya dia abdikan demi kemajuan ilmu. Dia meninggal di Baghdad tahun 997 M.
Read More >>

Nama Asli dari Al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi. Selain itu beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi. Beliau dilahirkan di Bukhara.Tahun 780-850M adalah zaman kegemilangan al-Khawarizmi. al-Khawarizmi telah wafat antara tahun 220 dan 230M. Ada yang mengatakan al-Khawarizmi hidup sekitar awal pertengahan abad ke-9M. Sumber lain menegaskan beliau hidup di Khawarism, Usbekistan pada tahun 194H/780M dan meninggal tahun 266H/850M di Baghdad.

Dalam pendidikan telah dibuktikan bahawa al-Khawarizmi adalah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Pengetahuan dan keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia.

Al-Khawarizmi sebagai guru aljabar di Eropa

Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangen dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Dalam usia muda beliau bekerja di bawah pemerintahan Khalifah al-Ma’mun, bekerja di Bayt al-Hikmah di Baghdad. Beliau bekerja dalam sebuah observatory yaitu tempat belajar matematika dan astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan khalifah. Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara perhitungan India pada dunia Islam. Beliau juga merupakan seorang penulis Ensiklopedia dalam berbagai disiplin. Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang pertama kali memperkenalkan aljabar dan hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematika dan menghasilkan konsep-konsep matematika yang begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang.

PERANAN DAN SUMBANGAN AL-KHAWARIZMI


Sumbangsihnya dalam bentuk hasil karya diantaranya ialah :

1. Al-Jabr wa’l Muqabalah : beliau telah mencipta pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.

2.Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah : Beliau telah mengajukan contoh-contoh persoalan matematika dan mengemukakan 800 buah masalah yang sebagian besar merupakan persoalan yang dikemukakan oleh Neo. Babylian dalam bentuk dugaan yang telah dibuktikan kebenarannya oleh al-Khawarizmi.

3.Sistem Nomor : Beliau telah memperkenalkan konsep sifat dan ia penting dalam sistem Nomor pada zaman sekarang. Karyanya yang satu ini memuat Cos, Sin dan Tan dalam penyelesaian persamaan trigonometri , teorema segitiga sama kaki dan perhitungan luas segitiga, segi empat dan lingkaran dalam geometri.

Banyak lagi konsep dalam matematika yang telah diperkenalkan al-khawarizmi . Bidang astronomi juga membuat al-Khawarizmi terkenal. Astronomi dapat diartikan sebagai ilmu falaq [pengetahuan tentang bintang-bintang yang melibatkan kajian tentang kedudukan, pergerakan, dan pemikiran serta tafsiran yang berkaitan dengan bintang].

Pribadi al-Khawarizmi

Kepribadian al-Khawarizmi telah diakui oleh orang Islam maupun dunia Barat. Ini dapat dibuktikan bahawa G.Sarton mengatakan bahwa“pencapaian-pencapaian yang tertinggi telah diperoleh oleh orang-orang Timur….” Dalam hal ini Al-Khawarizmi. Tokoh lain, Wiedmann berkata…." al-Khawarizmi mempunyai kepribadian yang teguh dan seorang yang mengabdikan hidupnya untuk dunia sains".

Beberapa cabang ilmu dalam Matematika yang diperkenalkan oleh al-Khawarizmi seperti: geometri, aljabar, aritmatika dan lain-lain. Geometri merupakan cabang kedua dalam matematika. Isi kandungan yang diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah asal-usul geometri dan rujukan utamanya ialah Kitab al-Ustugusat[The Elements] hasil karya Euklid : geometri dari segi bahasa berasal daripada perkataan yunani iaitu ‘geo’ yang berarti bumi dan ‘metri’ berarti pengukuran. Dari segi ilmu, geometri adalah ilmu yang mengkaji hal yang berhubungan dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Geometri ini dipelajari sejak zaman firaun [2000SM]. Kemudian Thales Miletus memperkenalkan geometri Mesir kepada Yunani sebagai satu sains dalam kurun abad ke 6 SM. Seterusnya sarjana Islam telah menyempurnakan kaidah pendidikan sains ini terutama pada abad ke9M.

Algebra/aljabar merupakan nadi matematika. Karya Al-Khawarizmi telah diterjemahkan oleh Gerhard of Gremano dan Robert of Chaster ke dalam bahasa Eropa pada abad ke-12. sebelum munculnya karya yang berjudul ‘Hisab al-Jibra wa al Muqabalah yang ditulis oleh al-Khawarizmi pada tahun 820M. Sebelum ini tak ada istilah aljabar.
Read More >>

Sabtu, 09 April 2011

Tanaman-Tanaman Unik di Dunia


TANAMAN ONYANGA
Tanaman Onyanga berasal dari Namibia. Tanaman ini umurnya bisa mencapai 400 sampai 15 abad. Tanaman Onyanga hanya punya dua daun, satu batang dan sistem akar, cuman itu aja! Tapi dua daun ini terus tumbuh sampai akhirnya mirip Alien.
Batang Onyanga makin lama akan semakin tebal, tapi tidak meninggi. Tinggi maksimum tanaman Onyanga hanya 2 meter saja tapi lebarnya dapat mencapai 8 meter dan bisa hidup terus tanpa hujan selama 5 tahun lamanya. Onyanga memiliki arti Bawang Padang Pasir dan tanaman ini dapat dimakan mentah maupun dimasak dalam bara.


TANAMAN KARNIVORA
Tanaman ini di sebut tanaman karnivora karena tanaman ini memangsa hewan-hewan atau serangga kecil yang datang.
Pasangan “Daun” yang menjadi ciri khas tanaman ini adalah perangkap yang memiliki rambut yang ultra sensitif, dapat merasakan adanya hewan atau serangga kecil yang datang. Begitu rambut di daun ini tersentuh, maka daun akan menutup dan memerangkap hewan apapun yang mendekatinya.


TANAMAN RAFFLESIA
Tanaman Rafflesia ditemukan di hutan hujan Indonesia oleh seorang pemandu dari Indonesia yang bekerja untuk Dr. Joseph Arnold tahun 1818, dan dinamai berdasarkan nama Thomas Stamford Raffles, pemimpin ekspedisi itu.
Ukuran Rafflesia bisa mencapai 1 meter, tinggi 50 dan beratnya sendiri bisa mencapai 8 kg sampai 12 kg. Masa pertumbuhan bunga ini memakan waktu sampai 9 bulan, tetapi masa mekarnya hanya 5-7 hari. Setelah itu rafflesia akan layu dan mati.



TANAMAN BUNGA BASEBALL

Tanaman Bunga Baseball merupakan tanaman endemik dari daerah Great Karoo, Afrika Selatan. Bentuk tanaman ini lucu, seperti bola baseball sehingga banyak di koleksi oleh penggemar tanaman.
Pemerintah Afrika Selatan melindungi tanaman ini, karena pupulasinya rusak akibat di koleksi oleh penggemar tanaman.



POHON BAOBAB

Pohon Botol atau Baobab Grandidier (Adansonia grandidieri) merupakan tanaman asli dari daerah Madagaskar, Afrika dan Australia. Nama Baobab Grandidier di ambil dari nama seorang ahli botani (ahli tumbuh-tumbuhan), Alfred Grandidieri (tahun 1836 – 1921).
Pohon Botol dapat menyimpan air di dalam batang pohonnya sampai 120.000 liter untuk menghadapi kekeringan. Tingginya antara 5 sampai 50 meter dan diameter batang pohonnya antara 7 sampai 11 meter.


POHON DARAH NAGA
Pohon Darah Naga atau Pohon Naga Socotra berasal dari kepulauan Socotra, Yaman. Bentuk pohon ini sangat unik, menyerupai payung atau jamur. Nama Darah Naga di ambil dari getah pohon yang berwarna merah.
Pohon Darah Naga ditemukan oleh Profesor Issac Bayley Balfour pada tahun 1880. Pohon ini tumbuh di daerah yang kering dan hidupnya dapat mencapai lebih dari 300 tahun.


BUNGA JERICHO
Bunga Jericho merupakan tanaman gurun pasir yang sanggup bertahan di musim kemarau. Tanaman ini banyak ditemui di gurun Chihuahua.
Pada saat musin kering, batang bunga Jericho akan mengkerut dan menggulung seperti bola. Dan begitu ada air, batang tadi akan melepaskan diri dari gulungannya. Sungguh unik bukan?



POHON DINAMIT

Pohon Dinamit (Hura Brasiliensis). Tanaman ini ternyata merupakan salah satu tanaman yang berasal dari hutan tropis Amazon. Julukan lainnya? Pohon Neraka, atau ada juga yang menjuluki Pohon Kotak Pasir (sandbox tree). Bayangkan saja, batangnya ditutupi duri tajam, dan sudah seperti itu, getah pohon ini ternyata beracun dan banyak digunakan oleh penduduk setempat untuk meracuni mata panah mereka. Selain itu, mereka juga punya buah. Dan buah pohon ini nggak main-main, begitu matang, buah pohon ini akan meledak! Bahkan kekuatan ledakan pohon ini sanggup melukai manusia dan hewan yang tidak sengaja lewat di dekat pohon ini! makanya namanya seperti itu!


BUNGA BANGKAI
Bunga Bangkai (Amorphophallus Titanum), ditemukan di hutan hujan tropis Bengkulu, Sumatra. Bunga yang satu ini tinggi besar, bahkan lebih tinggi dari manusia. Nah.. bunga yang ini yang ternyata mendapat julukan bunga bangkai, karena selain baunya yang memang mirip bangkai, juga warnanya meniru daging yang membusuk. Bunga ini ternyata juga dikenal luas di masyarakat dunia sebagai salah satu tumbuhan asli Indonesia.


TANAMAN MENARI
Darwin menamai tumbuhan ini sebagai Hedysarum, atau para ahli botani menyebutnya Desmodium Gyrans, atau lebih modern lagi Codariocalyx Motorius. Nama yang biasa dikenal adalah Rumput Menari (Dancing Grass) atau Tanaman Semaphore (Semaphore Plant), karena gerakan daunnya, yang mirip dengan gerakan tangan pengirim sinyal semaphore. Tanaman ini gampang skeali tumbuh, hanya butuh matahari dan air saja tanpa perlu pupuk yang rumit.



sumber : http://www.gonjangganjing.com/tag/tanaman-tanaman-unik-di-dunia/
http://www.forexijo.info/search/10-tanaman-unik-di-dunia/
Read More >>

Jumat, 08 April 2011

Dewandaru, Lebih Atraktif Tangkal Radikal Bebas



JAKARTA, SABTU - Dewandaru atau yang bisa kita kenal dengan sebutan blimbing atau ciremai londo, ternyata mempunyai khasiat untuk mencegah kerusakan oksidatif, akibat radikal bebas yang tidak dapat diatasi oleh antioksidan endogen dalam tubuh.

Banyaknya polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor dan industri, serta konsumsi makanan cepat saji dapat memacu terjadinya radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan atom atau senyawa elektron yang tidak berpasangan pada orbital terluarnya, sehingga memiliki sifat tidak stabil dan cenderung dekstruktif.

Tidak adanya pasangan elektron inilah yang menyebabkan elektron bebas ini sangat reaktif dan mampu bereaksi dengan protein, lipid, karbohidrat, atau DNA. "Akibat banyaknya radikal bebas di dalam tubuh, maka akan mempengaruhi kemunduran atau kemerosotan fungsi organ tubuh," lanjut Dita.

Terjadi juga kerusakan sel atau jaringan hidup, DNA pada inti sel, serta muncul artheroschlerosis (pengerasan dan penyempitan pembuluh darah). "Yang menyebakan penyakit jantung koroner, kerusakan lensa mata, dan proses penuaan yang terlalu cepat," beber Dita.

Di dalam tubuh manusia, kerusakan akibat radikal bebas sebenarnya dapat diatasi oleh antioksidan endogen. Namun bila jumlah radikal bebas berlebihan, maka dibutuhkan antioksidan tambahan dari luar untuk menetralkan radikal yang terbentuk.

Ada banyak cara menangkal berlebihnya radikal bebas, entah dengan menghindari paparan polusi, menghentikan kebiasaan merokok, mengurangi berlebihnya konsumsi lemak jenuh, olahraga dengan takaran tepat, dan menghindari konsumsi makanan berpengawet, pewarna.

Mengonsumsi bahan-bahan makanan yang mengandung vitamin A, C, dan E juga membantu menangkal radikal bebas seperti sayur dan buah. Dewandaru, dalam hal ini juga merupakan bahan makanan yang patut kita lirik dan manfaatkan.

"Dewandaru mempunyai antioksidan yang lebih atraktif dibanding dengan buah ataupun sayuran lainnya. Karena berdasarkan penelitian, tumbuhan tersebut mengandung sebagian besar flavonoid antioksigen dengan aktivitas lebih besar dari tokoferol (vitamin E), yang berperan pada efek anti oksidan yang dihasilkan," ujar pemenang pertama lomba karya tulis Djarum, Dita Resya saat dihubungi kompas.com, Sabtu (18/10).

Tanaman dewandaru memiliki kandungan polifenol maupun komponen flavonoid yang cukup tinggi. Dari penelitian yang dilakukan Dita, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, ekstrak metanol buah dewandaru mengandung cynadin-3-O-&-glucopyranoside dan delphinidin -3-O-&-glucopyranoside, suatu antosian-antioksidan.

"Sedangkan pada ekstrak daunnya mengandung myricetin, myricitrin, gallocatechin, quercetin, dan quercitrin yang merupakan flavonoid antioksidan," kata perempuan kelahiran Manokwari, Papua.

Sumber : Kompas.com
Read More >>

Kamis, 07 April 2011

Liping, miniatur unik kehidupan manusia sehari-hari




SEORANG seniman di Solo, Jawa Tengah, berkreasi membuat kerajinan unik dari bahan kayu. Kerajinan ini berbentuk miniatur aktivitas warga sehari-hari yang disebut liping. Salah satu kreasi Bejo Wage, warga Jalan Kencur, Tenggosari Laweyan, Solo adalah papan permainan catur.
Membawa bendera Jopa-japu yang merupakan rumah seni tempatnya bernaung, Kreasi liping cukup unik karena seluruh bidak catur berupa miniatur pasukan perang. Pion berupa miniatur dari prajurit kerajaan yang terdiri dari pasukan panah dan pasukan anti huru-hara, lengkap dengan pakaian keprajuritan.
Demikian juga dengan menteri, pasukan berkuda, benteng, patih dan raja atau ratu. Bahan dasar miniatur unik ini adalah kayu pinus. Untuk membuat karya seperti ini memang tidak hanya dibutuhkan keterampilan tapi juga ketelitian, sebab ukuran miniatur tergolong kecil sehingga harus benar-benar konsentrasi.
Selain miniatur bidak catur, karya lain yang juga mengagumkan adalah miniatur pagelaran wayang kulit. Bejo menyajikan miniatur ini secara lengkap, mulai dalang, waranggana serta para penabuh gamelan, seperti gong, bonang, pemain rebab, suling dan gambang.
Menurut Bejo, kreasinya ini disebut kerajinan liping, yang merupakan pelesetan dari kata living. Sebab semua karyanya bercerita tentang kehidupan sehari-hari masyarakat tradisional, misalnya petani membajak sawah, mengembala bebek, orang menimba air disumur atau orang yang sedang kerokan.
Bejo mengaku usaha kerajinan ini dirintisnya sejak tahun 2002, namun baru berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Selain Solo, kerajinannya dipasarkan ke Yogyakarta, Semarang, Jakarta dan Bali dengan harga dari mulai 25 ribu rupiah hingga 2 juta rupiah tergantung tingkat kerumitannya.
Jopa Japu
Jopa Japu bergerak di bidang handicraft dan seni dalam bentuk miniatur kehidupan, yang secara spesifik berupa miniatur aktivitas yang menggambarkan keseharian masyarakat tradisional Jawa, misalnya petani, pengayuh becak, dsb. Berdiri pada 1 Oktober 2002 dengan lokasi outlet adalah di Jl Wijilan (depan Gudeg Yu Djum).
Ilham atau inspirasi pendirian Jopa Japu adalah berasal dari keprihatinan atas kondisi generasi muda saat ini yang mulai merasa asing dengan budaya-budaya Jawa, sehingga Jopa Japu ingin melestarikannya dalam betuk miniatur kegiatan tradisional masyarakat Jawa (petani, mendorong gerobak, dsb).
Media yang digunakan adalah kayu. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan gergaji. Ada pula yang kemudian dikombinasikan dengan tanah liat (misalnya untuk membuat patung). Cara pembuatannya secara umum adalah dengan menggergaji pola dari bagian-bagian tertentu (misalnya pola tangan, kaki, kepala, dsb), kemudian dirapikan dengan menggunakan cutter, setelah itu diwarnai dengan menggunakan cat dan akhirnya bagian-bagian tersebut disatukan dengan lem.
Setelah seluruh bagian disatukan dilakukan penyusunan tema, ingin dibuat seperti apa. Seni yang dipakai adalah seni liping, yang merupakan plesetan dari bahasa Inggris (living) yang berarti kehidupan.
Latar belakang dari personil Jopa Japu justru tidak memiliki pendidikan seni. Mereka belajar secara otodidak. Jopa Japu sendiri terdiri dari 7 orang dan modalnya merupakan gabungan dari ketujuh orang ini dan secara bergantian.
Peluang bisnis dari Jopa Japu adalah merupakan UKM yang tidak menggunakan modal besar untuk memulainya dan ide awalnya muncul dari sebuah kreativitas. Market dari seni liping ini adalah niche market atau dengan kata lain segmentasi yang sangat khusus. Target yang dituju adalah high class, pecinta traveling misalnya ke Jogja, yang merupakan pusat seni dan kerajinan.
Pelanggan Jopa Japu adalah turis dalam dan luar negeri, seniman, orang yang ingin memajang sesuatu yang unik di kantornya,dsb. Barang yang diproduksi sangat customized dengan ide bisa dari customer untuk membuat seperti apa atau juga dari Jopa Japu, sehingga ide itu mengalir terus. Dengan demikian product life cycle–nya bisa dikatakan sangat tinggi. Kelebihan dari Jopa Japu sendiri adalah konsumen bisa memesan dengan permintaan agar tidak direproduksi lagi untuk konsumen lain.
Produksi Jopa Japu sendiri sekitar 2000 miniatur per bulan. Buyer tetap dengan skala permintaan yang tinggi tidak ada (belum bisa melayani) karena pengerjaannya yang handmade dengan jumlah personil yang terbatas.
Strategi lokasi dari Jopa Japu yang terletak di Jl. Wijilan bisa dikatakan tepat untuk bisa menjangkau segmen yang dituju. Outlet dengan luas bangunan 3×3 meter ini bisa dikatakan memenuhi lokasi strategis yang terletak di tengah kota. Umumnya turis pasti berkunjung ke daerah tengah kota.
Turis yang datang ke Jogja biasanya berwisata kuliner untuk mencari makanan khas Jogja, misalnya gudeg. Pusat gudeg berada di daerah Wijilan. Lokasi Jopa Japu sendiri terletak di depan penjual gudeg terkenal (Yu Djum) yang menjadi referensi orang ketika ingin makan gudeg. Outlet Jopa Japu yang berwarna kuning (warna yang kontras dibanding sekitarnya) dapat menarik perhatian pengunjung untuk setidaknya berkunjung dan mengetahui apa sebenarnya Jopa Japu, ketika rasa tertarik sudah muncul maka bisa membangkitkan keinginan untuk memesan miniatur kehidupan di Jopa Japu.
Jopa Japu sendiri hanya mendirikan satu outlet untuk sementara ini dan tidak menutup kemungkinan untuk membuka cabang di daerah lain yang dianggap cocok dan tepat untuk target segmennya.
Berbicara tentang marketing tidak lepas dari STP (Segmenting, Targeting dan Positioning). Penentuan segmen yang jelas akan membantu untuk diterimanya sebuah produk. Segmen untuk Jopa Japu adalah untuk turis diluar wilayah Jogja secara geografis, kalangan menengah atas dengan usia tertentu secara demografis, dan dengan lifestyle pecinta seni secara psikografis.
Karena sifatnya adalah barang seni yang bernilai tinggi maka produk Jopa Japu sendiri cocok untuk segmen menengah atas yang secara ekonomi sudah mapan. Proses segmenting ini akan tepat jika dilakukan marketing research dan terus dilakukan secara berkala untuk mengantisispasi apabila ada perubahan selera pasar.
Sifat yang unik dengan niche market dari Jopa Japu, bisa dikatakan Jopa Japu tidak memiliki pesaing. Namun yang perlu disadari adalah seni ini bersifat substitusi dengan seni pahat atau seni ukir, sehingga bisa membuat konsumen membandingkan satu dengan yang lain. Apabila tidak ditunjang dengan marketing yang baik dan tepat bisa membuat Jopa Japu ini kalah saing dengan seni lainnya yang bersifat substitusi.
Peniruan atas produk Jopa Japu pernah terjadi tetapi dari segi kualitas dengan feel dari produk tiruan tersebut jauh berbeda dengan produk Jopa Japu. Dipicu oleh hal ini, maka kedepannya Jopa Japu akan memproteksi produknya dengan menggunakan hak paten.
Peniruan produk ini bisa dikatakan sebagai kompetitor dengan bermunculannya follower dan membuat produk Jopa Japu bisa berkembang. Konsumen akan membandingkan mana yang lebih berkualitas. Artinya sebenarnya Jopa Japu tidak perlu khawatir akan penetapan harga yang dilakukan.
Pricing strategy sebenarnya terbentuk oleh adanya supply and demand dan harga umumnya berbanding lurus dengan kualitas. Dan karena produknya adalah barang yang benilai seni yang ditujukan kepada kalangan menengah atas yang umumnya tidak price sensitive.
Hasil produksi yang bisa dianggap istimewa atau “wah” dari Jopa Japu adalah miniatur wayang kulit dan catur. Keduanya sudah mempunyai prestasi yaitu untuk miniatur catur mendapat Juara I Handicraft Nasional (2005) dan miniatur wayang mendapat juara yang sama pada tahun 2006. Rencana ke depan adalah untuk mendapatkan Rekor MURI berupa miniatur Malioboro (pada saat 1900-1930) dan terobosan produk yang akan diproduksi dalam waktu dekat adalah membuat miniatur Borobudur dengan ukuran besar.

Sumber : piskaarum.blogspot.com/.../liping-miniatur-unik-kehidupan-manusia.html
Read More >>

Jumat, 01 April 2011

BROKOLI, biangnya sayur


KOMPAS.com - Brokoli, yang sering dipakai untuk tumis menumis merupakan keluarga kol yang berhubungan erat dengan kembang kol. Ternyata penelitian dari jurnal kanker Oncology, menyatakan bahwa brokoli mengandung fitonutrien yaitu sulforaphane dan indoles yang mempunyai efek antikanker.

Penelitian terhadap indole-3-carbinol membuktikan, komponen ini membantu mengurangi keaktifan metabolit estrogen yang poten dalam meningkatkan risiko pertumbuhan tumor. Terutama pada sel kanker yang sensitif terhadap estrogen dan secara bersamaan menaikkan kadar 2-hidroksiestrone, sebuah bentuk dari estrogen yang bersifat protektif terhadap adanya kanker.

Menurut riset, Indole-3-carbinol bukan hanya menekan pertumbuhan sel kanker payudara, tetapi juga menekan penyebaran sel kanker ke organ lainnya.

Para ahli juga menemukan, sulforaphane meningkatkan enzim yang mendetoksifikasi tubuh dengan membersihkan substansi yang bersifat karsinogenik lebih cepat dari tubuh. Para peneliti di John Hopkins meneliti efek sulforaphane pada beberapa macam tumor. Mereka mampu membuktikan bahwa berat tumor semakin berkurang dan makin lambat berkembang, bahkan mengecil.

Tak hanya itu, sulforaphane juga mempunyai kemampuan mengurangi pertumbuhan sel dan kematian sel pada leukemia dan sel melanoma. Bahkan studi penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Carcinogenesis dari Rutgers University menyatakan bahwa sulforaphane memberikan perlindungan khusus pada individu yang memiliki gen rentan terhadap kanker kolon.

Studi lain yang dipublikasikan di Cancer, sebuah jurnal dari American Cancer Society menyatakan bahwa indole-3-carbinol (I3C), yang merupakan komponen dari Brassica seperti brokoli dan kol telah dikenali sebagai komponen agen anti kanker yang melawan sel tumor reproduksi tertentu.

Sebuah studi yang menyelidiki efek I3C pada proses siklus sel dan proliferasi pada sel kanker prostat manusia menunjukkan bahwa pertumbuhan sel kanker prostat terhambat. Para peneliti menyatakan bahwa hal ini bisa dicatat sebagai hasil penelitian yang menunjukkan bahwa “I3C mempunyai potensi sebagai efek antiproliferatif” pada sel kanker prostat, yang memenuhi syarat sebagai “agen kemoterapi potensial” terhadap kanker prostat Jadi? Masih ragu untuk memakan brokoli?
Read More >>

Ayo... Budidaya Lotus


Lotus
, atau biasa disebut Seroja merupakan tanaman yang tumbuh di daerah berair dan berlumpur. Tanaman ini mirip dengan teratai. Bunga Lotus umumnya putih. Namun sekarang ini telah dikembangkan sehingga warnanya bervariasi.



PENANAMAN LOTUS MENGGUNAKAN BIJI

1. Pembibitan dari biji tergolong cukup mudah karena biji bisa pecah sendiri, setelah itu ambil anaknya untuk dibudidayakan.
2. Pembibitan dari bibit harus dari biji yang dibebaskan pecah sendiri. Jika bijinya tidak pecah sendiri, maka induknya akan mengecil dan habis dimakan anakannya.
3. Bunga juga harus diambil terlebih dahulu supaya bibit bisa bertahan lama.



PENANAMAN LOTUS LANGSUNG DARI UMBINYA


Cara yang termudah adalah langsung membenamkan umbi ke dalam ember/wadah/kolam berisi lumpur, pupuk kompos, dan tentunya air yang jumlahnya banyak. Ini dilakukan jika menginginkan bentuk daun yang besar dan lebat. Akar umbi harus terbenam cukup dalam.



MANFAAT LOTUS

1. Bijinya bisa sebagai sumber pangan potensial karena kaya protein, misalnya untuk membuat kue dan minuman.
2. Umbinya bisa untuk membuat acar, tumisan, dan keripik. Jika rajin mengkonsumsi, Insya Allah bisa terbebas dari demam, batuk, dan hipertensi.
3. Daunnya bisa dimanfaatkan ubtuk penurun panas dan menghentikan pendarahan.
4. Selain keindahan, aroma lotus juga bermanfaat sebagai pengobatan energi yang diyakini dapat meningkatkan vitalitas dan efek menenangkan.
5. Benang sari lotus biasa dipakai wanita Tiongkok sebagai bahan baku masker penghalus kulit.


PERAWATAN TANAMAN

1. Tanaman Lotus harus mendapat sinar matahari langsung, jangan diletakkan di bawah kanopi.
2. Seminggu sekali semprot dengan pestisida karena rawan terserang hama.
3. Lotus memang hidup di tempat yang berlimpah air. Tetapi bukan berarti tidak perlu disiram. Penyiraman bisa dilakukan setiap hari agar tak muncul jentik nyamuk atau air tergenang.
4. Penanaman yang dilakukan di kolam atau pot memerlukan perhatian khusus karena tidak dapat mengalir. Jadi harus rajin dikuras 1-2 minggu sekali. Jangan lupa membuang lumut ataupun ganggang dengan cara menyiram sampai lubern supaya lumut atau ganggang juga ikut terbuang.
5. Besar bunga dan daun tergantung tempat penanamannya. Semakin besar pot semakin besar pula bunga yang didapat.
6. Hama dan ulat hitam bisa membunuh teratai. Jadi awasi terus selama musim penghujan.
Read More >>