^_^ --- Selamat Memasuki Blognya Kang Soerya --- Jangan Lupa Postkan Komentar --- Semoga Bermanfaat --- ^_^

Sabtu, 28 Mei 2011

10 Tempat Menakjubkan Di Dunia

Subhanallah... Sungguh aku mengucapkan rasa kagumku kepada Tuhan ketika aku melihat sebuah tempat di bumi yang memiliki keindahan yang luar biasa...
Seperti apakah itu?

Langsung saja kita lihat.......


1. Angels Falls (Venezuela): Air Terjun Tertinggi 3230 kaki

Yang pertama adalah Angel Falls (Salto Ángel). Air terjun di Venezuela ini adalah air terjun tertinggi di dunia. Air terjun yang tingginya 3.230 (984 m) terletak di sebuah anak sungai Rio Caroni. Air terjun terbentuk saat arus sungai jatuh dari puncak Auyantepui. Sektor wisata di lokasi air terjun cukup maju.


2. Mt. Chimborazo (Equador): Titik Tertinggi dari Pusat Bumi 20,703 feet (6,310 m dpl)

Tidak banyak orang yang tahu tentang Gunung Chimborazo di Equador dengan ketinggian 6.310 meter (20.703 kaki), beda sedikit dari Gunung Everest, namun memiliki perbedaan Chimborazo menjadi gunung tertinggi di atas pusat bumi. Hal ini karena Bumi memiliki poros bulat. Sebagai poros bulat, Bumi adalah yang paling luas di khatulistiwa. Chimborazo hanya satu derajat sebelah selatan khatulistiwa bumi dan pada lokasi itu adalah 6.384 kilometer dari pusat Bumi atau sekitar 2 kilometer lebih jauh dari pusat Bumi dibandingkan Gunung Everest.


3. Tristan de Cunha (UK): Pulau Berpenghuni Paling Terisolasi di Bumi Berjarak 2,000 mil dari Continent Terdekat

Kelompok pulau berpenghuni terpencil di dunia, Tristan de Cunha di selatan Samudera Atlantik, adalah pulau yang sangat kecil, dan tidak memiliki landasan. Rumah untuk 272 orang terdiri dari 8 nama keluarga, penduduk disana turun-temurun menderita keluhan seperti asma dan glaukoma. Dianeksasi oleh Britania Raya pada 1800-an, penduduk pulau memiliki kode pos dan bahasa Inggris, sementara mereka dapat memesan barang secara online, di butuhkan waktu yang sangat lama untuk pesanan mereka datang.


4. Lut Desert (Iran): Tempat Terpanas di Bumi 159 °F (71 °C)

Ada diskusi besar tentang tempat terpanas di bumi. Banyak yang percaya di Al Azizyah, Libya, dengan suhu tercatat 136 derajat Fahrenheit (57,8 derajat celcius), dan tempat terpanas kedua berada di Death Valley, California, Amerika Serikat, yaitu 134 Fahrenheit pada tahun 1913. Tetapi menurut situs lain, satelit NASA mencatat suhu permukaan setinggi 71 ° C (159 ° F) di gurun Lut Iran, konon yang ini adalah temperatur terpanas yang pernah tercatat di muka Bumi. Daerah ini, yang meliputi wilayah sekitar 480 kilometer, disebut Gandom Beriyan (panggang gandum).


5. Oymyakon (Russia): Tempat Terdingin di Dunia? 96.2 °F (?71.2 °C)

Oymyakon adalah sebuah desa di Oymyakonsky Ulus dari Republik Sakha, Rusia, terletak di sepanjang Sungai Indigirka, 30 kilometer (20 mil) barat laut Kolyma Tomtor di Highway. Populasi adalah 800 orang. Oymyakon dikenal sebagai salah satu calon Kutub Utara Dingin, karena pada tanggal 26 Januari 1926, temperature dari -71,2 ° C (-96,2 ° F) tercatat di sana. Ini adalah suhu terendah tercatat untuk setiap lokasi yang dihuni secara permanen di Bumi. Itu juga merupakan suhu terendah tercatat di belahan bumi Utara.


6. The Dry Valleys (Antarctica): Tempat Terkering di Muka Bumi

Salah satu daerah di Antartika dikenal sebagai Lembah Kering. Di lembah ini tidak ada curah hujan lebih dari 2 juta tahun. Dengan pengecualian satu lembah, danau secara singkat yang diisi dengan air dari daratan yang mengalir sungai-sungai selama musim panas, Lembah Kering tidak mengandung uap air (air, es, atau salju). Alasan mengapa Lembah Kering ini ada adalah 200 mph katabatic bawah angin yang menguapkan semua kelembaban. Lembah-lembah kering yang aneh: kecuali beberapa batu terjal. Lembah ini adalah satu-satunya bagian dari benua Antartika tanpa es. Terletak di Trans-Antartika Range dan berhubungan dengan daerah pegunungan di mana penguapan (atau lebih tepatnya, sublimasi) lebih penting daripada hujan salju, sehingga semua es menghilang, meninggalkan tanah tandus kering.


7. Marianas Trench (Indonesia and Japan): Titik Terendah di Muka Bumi 35,840 kaki (10,924 m) di bawah permukaan laut

Challenger Deep di Palung Mariana (atau Marianas Trench) adalah titik terdalam di lautan bumi. Dalamnya adalah 10.924 meter (35.840 kaki) di bawah permukaan laut. Satu-satunya orang yang pernah dieksplorasi parit ini adalah Jacques Piccard dan Don Walsh. Di bagian bawah mereka tujuh mil ke bawah dan di sekeliling mereka delapan ton tekanan. Mereka mengamati ikan, udang dan makhluk lainnya hidup di bawah dasar laut.


8. Lloro (Colombia): Tempat Terbasah di Muka Bumi

Lloro, Kolombia, mendapatkan rata-rata 40 feet hujan setahun. Orang-orang yang tinggal di sana menghasilkan uang dengan menebang pohon-pohon di hutan terdekat di mana Anda dapat mengandalkan pada hujan setiap hari. Sekali lagi, ada diskusi tentang fakta ini. Cherrapunji, Utara-Timur India diperkirakan selama bertahun-tahun untuk menjadi tempat paling basah di dunia. Disini hujan rata-rata 10.820 mm dalam satu tahun, baik dari jumlah pendek dari Lloro. Tidak seperti Kolombia dimana hujan turun sepanjang tahun, Cherrapunji mendapatkan sebagian besar dari hujan selama ‘monsun barat’, atau musim hujan, antara bulan Juni dan Agustus. Sebenarnya, antara 1860 dan 1862 Cherrapunji ini sangat basah; antara 1 Agustus 1860 dan 31 Juli 1861 (yang tumpang tindih bagian dari 2 musim basah) 26.467 mm hujan turun.


9. Mount Thor (Canada): Tempat Vertical Tertinggi di Muka Bumi

Gunung Thor, di Taman Nasional Auyuittuq di Pulau Baffin, Nunavut, Kanada, menyediakan tempat vertikal tertinggi yaitu 4.100 kaki. Gunung Thor adalah puncak paling terkenal di Kanada, dan itu murni terbuat dari granit. Ini favorit para pencari sensasi dan pendaki. Gunung Thor dinaiki pertama kali pada tahun 1953 oleh tim Institut Kutub Utara Amerika Utara. Ada beberapa ekspedisi pemanjatan yang pernah dilakukan di sini. Sejauh ini, terjadi satu kematian pada tahun 2006.


10. Dead Sea (Jordan): Tempat Berelevasi Terendah di Muka Bumi 1,385 ft (422 mt) di bawah permukaan laut

Yang terakhir adalah Laut Mati. Laut ini adalah elevasi terendah di permukaan bumi di tanah kering, garis permukaan dan pantai berjarak 422 meter (1.385 kaki) di bawah permukaan laut. Di perbatasan Yordania dan Israel, jalan di sekitar Laut Mati juga menjadi jalan paling rendah di Bumi. Terkenal karena salinitas (lebih kuat sepuluh kali dari Laut Mediterania) dan karena kandungan garam yang ekstrem, tidak ada makhluk yang dapat bertahan hidup di laut itu.
Read More >>

Senin, 09 Mei 2011

MOL Pendongkrak Hasil

Keberhasilan petani padi organik sistem SRI di Desa Embawang, Kec. Tanjungagung, Muaraenim, Sumatera Selatan, tidak lepas dari penggunaan Mikroorganisme Lokal (MOL) yang berperan sebagai bioaktivator. Tanaman padi tumbuh subur, banyak anakan malai panjang, dan bulir bernas sehingga produksi membumbung, 6,8-8 ton/Ha gabah kering giling. Padahal, sebelum dengan cara tanam konvensionalhanya dipanen 4 ton gabah kering giling/Ha.

Para petani di kawasan tambang batubara itu menggunakan MOL yang dibuat sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan baku di sekitar permukiman. Sebut saja daun gamal, rebung bambu, bonggol dan batang pisang, buah maja, buah pisang, cengkir, keong mas, serta nasi. "Mikroorganisme lokal lebih efektif karena jelas-jelas sudah beradaptasi dengan lingkungan setempat", kata Ir. Wahyudi, pendamping pelaksanaan penerapan padi organik dari PT. Medco E&P.

Menurut Wahyudi, bahan dasar pembuatan MOL itu dipilih karena kaya mikroorganisme yang bermanfaat bagi tanaman, juga mengandung hormon pertumbuhan seperti Auksin dan Giberelin. Cara membuat MOL pada dasarnya sama. Yang membedakan, jumlah bahan tambahan dan lama fermentasi. Misalnya MOL gedebog pisang dibuat dengan mencacah batang hingga seukuran keripik singkong. Setiap 1 kg gedebog pisang dimasukkan dalam 3 liter air cucian beras. Tambahkan pula 2 liter air kelapa dan 2% gula putih setara 20 g. Larutan difermentasi pada kondisi anaerob dalam stoples selama 2 minggu.

Ketika akan diaplikasikan , setiap liter MOL diencerkan terlebih dulu dengan 14 liter air. Semprotkan MOL ke bagian tanaman dan tanah di sekitar tanaman. Setiap hektar lahan padi membutuhkan 10 liter MOL per penyemprotan. Frekuensi penyemprotan dilakukan 10 hari sekali dan MOL boleh dicampur satu sama lain karena tidak menimbulkan efek samping. Hanya MOL yang mempunyai efek khusus yang diberikan ecara tunggal. Misalnya MOL buah-buahan yang bersifat inhibitor untuk menghentikan pertumbuhan anakan saat padi berumur 60 hari setelah tanam.

Conto lain adalah MOL cengkir/mumbang yang diaplikasikan setelah padi berisi karena berperan untuk membernaskan bulir-bulir padi. Sedangkan MOL nasi untuk memperkaya ragam mikroorganisme, disemprotkan pada awal-awal penanaman atau pada saat pengomposan. MOL nasi diperkaya dengan mikroorganisme dari daun bambu. "Daun bambu yang sulit terurai memiliki banyak jenis mikroorganisme", imbuh alumnus Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran itu.

Ambil sekepal nasi, lalu letakkan di dalam kardus yang sudah dilapisi lembaran-lembaran daun bambu. Biarkan selama 10 hari sampai nasi menjadi lembek. Selanjutnya nasi yang mengandung banyak jenis mikroorganisme itu dilarutkan dalam 5 liter air cucian beras dan fermentasikan selama 5 hari. Penyemprotan MOL nasi cukup sekali dalam 1 periode tanam. Bila masih ada stok, MOL lainnya bisa disimpan dalam suhu ruang dengan kondisi anaerob di dalam stoples....

Sumber: Trubus, Edisi 497 April 2011/XLII
Read More >>

Jumat, 06 Mei 2011

Al-Biruni, Ilmuwan Pendiri 3 Ilmu


”Dia adalah salah satu ilmuwan terbesar dalam seluruh sejarah manusia.” Begitulah AI Sabra menjuluki Al-Biruni — ilmuwan Muslim serba bisa dari abad ke-10 M. Bapak Sejarah Sains Barat, George Sarton pun begitu mengagumi kiprah dan pencapaian Al-Biruni dalam beragam disiplin ilmu. ”Semua pasti sepakat bahwa Al-Biruni adalah salah seorang ilmuwan yang sangat hebat sepanjang zaman,” cetus Sarton.

Bukan tanpa alasan bila Sarton dan Sabra mendapuknya sebagai seorang ilmuwan yang agung. Sejatinya, Al-Biruni memang seorang saintis yang sangat fenomenal. Sejarah mencatat, Al-Biruni sebagai sarjana Muslim pertama yang mengkaji dan mempelajari tentang seluk beluk India dan tradisi Brahminical. Dia sangat intens mempelajari bahasa, teks, sejarah, dan kebudayaan India.

Kerja keras dan keseriusannya dalam mengkaji dan mengeksplorasi beragam aspek tentang India, Al-Biruni pun dinobatkan sebagai ‘Bapak Indologi’ — studi tentang India. Tak cuma itu, ilmuwan dari Khawarizm, Persia itu juga dinobatkan sebagai ‘Bapak Geodesi’. Di era keemasan Islam, Al-Biruni ternyata telah meletakkan dasar-dasar satu cabang keilmuan tertua yang berhubungan dengan lingkungan fisik bumi.

Selain itu, Al-Biruni juga dinobatkan sebagai ‘antropolog pertama’ di seantero jagad. Sebagai ilmuwan yang menguasai beragam ilmu, Al-Biruni juga menjadi pelopor dalam berbagai metode pengembangan sains. Sejarah sains mencatat, ilmuwan yang hidup di era kekuasaan Dinasti Samanid itu merupakan salah satu pelopor merote saintifik eksperimental.

Dialah ilmuwan yang bertanggung jawab untuk memperkenalkan metode eksperimental dalam ilmu mekanik. Al-Biruni juga tercatat sebagai seorang perintis psikologi eksperimental. Dia juga merupakan saintis pertama yang mengelaborasi eksperimen yang berhubungan dengan fenomena astronomi. Sumbangan yang dicurahkannya untuk pengembangan ilmu pengetahuan sungguh tak ternilai.

Al-Biruni pun tak hanya menguasai beragam ilmu seperti; fisika, antropologi, psikologi, kimia, astrologi, sejarah, geografi, geodesi, matematika, farmasi, kedokteran, serta filsafat. Dia juga turun memberikan kontrbusi yang begitu besar bagi setiap ilmu yang dikuasainya itu. Dia juga mengamalkan ilmu yang dikuasainya dengan menjadi seorang guru yang sangat dikagumi para muridnya.

Ilmuwan kondang itu bernama lengkap Abu Rayhan Muhammed Ibnu Ahmad Al-Biruni. Dia terlahir menjelang terbit fajar pada 4 September 973 M di kota Kath – sekarang adalah kota Khiva – di sekitar wilayah aliran Sungai Oxus, Khwarizm (Uzbekistan). Sejarah masa kecilnya tak terlalu banyak diketahui. Dalam biografinya, Al-Biruni mengaku sama sekali tak mengenal ayahnya, hanya sedikit mengenal tentang kakeknya.

Selain menguasai beragam ilmu pengetahuan, Al-Biruni juga fasih sederet bahasa seperti Arab, Turki, Persia, Sansekerta, Yahudi, dan Suriah. Al-Biruni muda menimba ilmu matematika dan Astronomi dari Abu Nasir Mansur. Menginjak usia yang ke-20 tahun, Al-Biruni telah menulis beberapa karya di bidang sains. Dia juga kerap bertukar pikiran dan pengalaman dengan Ibnu Sina – ilmuwan besar Muslim lainnya yang begitu berpengaruh di Eropa.

Al-Biruni tumbuh dewasa dalam situasi politik yang kurang menentu. Ketika berusia 20 tahun, Dinasti Khwarizmi digulingkan oleh Emir Ma’mun Ibnu Muhammad, dari Gurganj. Saat itu, Al-Biruni meminta perlindungan dan mengungsi di Istana Sultan Nuh Ibnu Mansur. Pada tahun 998 M, Sultan dan Al-Biruni pergi ke Gurgan di Laut Kaspia. Dia tinggal di wilayah itu selama beberapa tahun.

Selama tinggal di Gurgan, Al-Biruni telah menyelesaikan salah satu karyanya yakni menulis buku berjudul The Chronology of Ancient Nations. Sekitar 11 tahun kemudian, Al-Biruni kembali ke Khwarizmi. Sekembalinya dari Gurgan dia menduduki jabatan yang terhormat sebagai penasehat sekaligus pejabat istana bagi penggati Emir Ma’mun. Pada tahun 1017 M, situasi politik kembali bergolak menyusul kematian anak kedua Emir Ma’mun akibat pemberontakan.

Khwarizmi pun diinvasi oleh Mahmud Ghazna pada tahun 1017 M. Mahmud lalu membawa para pejabat Istana Khwarizmi untuk memperkuat kerjaannya yang bermarkas di Ghazna, Afghanistan. AL-Biruni merupakan salah seorang ilmuwan dan pejabat istana yang ikut diboyong. Selain itu, ilmuwan lainnya yang dibawa Mahmud ke Ghazna adalah matematikus, Ibnu Iraq, dan seorang dokter, Ibnu Khammar.

Untuk meningkatkan prestise istana yang dipimpinnya, Mahmud sengaja menarik para sarjana dan ilmuwan ke Istana Ghazna. Mahmud pun melakukan beragam cara untuk mendatangkan para ilmuwan ke wilayah kekuasaannya. Ibnu Sina juga sempat menerima undangan bernada ancaman dari Mahmud agar datang dan mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya di istana Ghazna.

Meski Mahmud terkesan memaksa, namun Al-Biruni menikmati keberadaannya di Ghazna. Di istana itu, dia dihormati dan dengan leluasa bisa mengembangkan pengetahuan yang dikuasainya. Salah satu tugas Al-Biruni adalah menjadi astrolog isatana bagi Mahmud dan penggantinya.

Pada tahun 1017 M hingga 1030 M, Al-Biruni mendapat kesempatan untuk melancong ke India. Selama 13 tahun, sang ilmuwan Muslim itu mengkaji tentang seluk beluk India hingga melahirkan apa yang disebut indologi atau studi tentang India. Di negeri Hindustan itu, Al-Biruni mengumpulkan beragam bahan bagi penelitian monumental yang dilakukannya. Dia mengorek dan menghimpun sejarah, kebiasaan, keyakian atau kepecayaan yang dianut masyarakat di sub-benua India.

Selama hidupnya, dia juga menghasilkan karya besar dalam bidang astronomi lewat Masudic Canon yang didedikasikan kepada putera Mahmud bernama Ma’sud. Atas karyanya itu, Ma’sud menghadiahkan seekor gajah yang bermuatan penuh dengan perak. Namun, Al-Biruni mengembalikan hadiah yang diterimanya itu ke kas negara.

Sebagai bentuk penghargaan, Ma’sud juga menjamin Al-Biruni dengan uang pensiun yang bisa membuatnya tenang beristirahat serta terus mengembangkan ilmu pengetahuan. Dia juga berhasil menulis buku astrologi berjudul The Elements of Astrology. Selain itu, sang ilmuwan itu pun menulis sederet karya dalam bidang kedokteran, geografi, serta fisika. Al-Biruni wafat di usia 75 tahun tepatnya pada 13 Desember 1048 M di kota Ghazna. Untuk tetap mengenang jasanya, para astronom mengabadikan nama Al-Biruni di kawah bulan.

Sumbangan Sang Ilmuwan

* Astronomi

”Dia telah menulis risalah tentang astrolabe serta memformulasi tabel astronomi untuk Sultan Ma’sud,”papar Will Durant tentang kontribusi Al-Biruni dalam bidang astronomi. Selain itu, Al-Biruni juga telah berjasa menuliskan risalah tentang planisphere dan armillary sphere. Al-Biruni juga menegaskan bahwa bumi itu itu berbentuk bulat.
Al-Biruni tercatat sebagai astronom yang melakukan percobaan yang berhubungan dengan penomena astronomi. Dia menduga bahwa Galaksi Milky Way (Bima Sakti) sebagai kupulan sejumlah bintang. Pada 1031 M, dia merampungkan ensiklopedia astronomi yang sangat panjang berjudul Kitab Al-Qanun Al Mas’udi.

* Astrologi
Dia merupakan ilmuwan yang pertama kali membedakan istilah astronomi dengan astrologi. Hal itu dilakukannya pada abad ke-11 M. Dia juga menghasilkan beberapa karya yang penting dalam bidang astrologi.

*Ilmu Bumi
Al-Biruni juga menghasilkan sejumlah sumbangan bagi pengembangan Ilmu Bumi. Atas perannya itulah dia dinobatkan sebagai ‘Bapak Geodesi’. Dia juga memberi kontribusi signifikan dalam kartografi, geografi, geologi, serta mineralogi.

*Kartografi
Kartografi adalah ilmu tentang membuat peta atau globe. Pada usia 22 tahun, Al-Biruni telah menulis karya penting dalam kartografi, yakni sebuah studi tentang proyeksi pembuatan peta.

* Geodesi dan Geografi
Pada usia 17 tahun, Al-Biruni sudah mampu menghitung garis lintang Kath Khawarzmi dengan menggunakan ketinggian matahari. ”Kontribusi penting dalam geodesi dan geografi telah dibuat disumbangkan Al-Biruni. Dia telah memperkenalkan teknik mengukur bumi dan jaraknya menggunakan triangulasi,” papar John J O’Connor dan Edmund F Robertson dalam MacTutor History of Mathematics.

* Geologi
Al-Biruni juga telah menghasilkan karya dalam bidang geologi. Salah satunya, dia menulis tentang geologi India.

* Mineralogi
Dalam kitabnya berjudul Kitab al-Jawahir atau Book of Precious Stones, Al-Biruni menjelaskan beragam mineral. Dia mengklasifikasi setiap mineral berdasarkan warna, bau, kekerasan, kepadatan, serta beratnya.

* Metode Sains
Al-Biruni juga berperan dalam memperkenalkan metode saintifik dalam setiap bidang yang dipelajarinya. Salah satu contohnya, dalam Kitab al-Jamahir dia tergolong ilmuwan yang sangat eksperimental.

* Optik
Dalam bidang optik, Al-Biruni termasuk ilmuwan yang pertama bersama Ibnu Al-Haitham yang mengkaji dan mempelajari ilmu optik. Dialah yang pertama menemukan bahwa kecepatan cahaya lebih cepat dari kecepatan suara.

* Antropologi
Dalam ilmu sosial, Biruni didapuk sebagai antropolog pertama di dunia. Ia menulis secara detail studi komparatif terkait antropologi manusia, agama, dan budaya di Timur Tengah, Mediterania, serta Asia Selatan. Dia dipuji sejumlah ilmuwan karena telah mengembangkan antropologi Islam. Dia juga mengembangkan metodelogi yang canggih dalam studi antropologi.

* Psikologi Eksperimental
Al Biruni tercatat sebagai pelopor psikologi eksperimental lewat penemuan konsep reaksi waktu.

* Sejarah
Pada usia 27 tahun, dia menulis buku sejarah yang diberi judul Chronology. Sayangnya buku itu kini telah hilang. Dalam kitab yang ditulisnya Kitab fi Tahqiq ma li’l-Hind atau Penelitian tentang India, Al-Biruni telah membedakan antara menode saintifik dengan metode historis.

* Indologi
Dia adalah ilmuwan pertama yang mengkaji secara khusus tentang India hingga melahirkan indologi atau studi tentang India.

*Matematika
Dia memberikan sumbangan yang signifikan bagi pengembangan matematika, khususnya dalam bidang teori dan praktik aritmatika, bilangan irasional, teori rasio, geometri dan lainnya.

Diambil dari berbagai Sumber
Read More >>

Kamis, 05 Mei 2011

Jabir Ibnu Hayyan, Bapak Kimia Modern


Abu Musa Jabir Ibn Hayyan

Jauh sebelum berkembang pesat seperti sekarang, ilmu kimia telah dikenal luas masyarakat abad pertengahan. Saat itulah awal mula cabang ilmu eksakta ini ada. Tapi, tahukah Anda siapa penemu dan pengembang ilmu kimia ini? Adalah Abu Musa Jabir Ibn Hayyan (721-815 H), ilmuwan Muslim pertama yang menemukan dan mengenalkan disiplin ilmu kimia tersebut.

Lahir di pusat peradaban Islam klasik, Kuffah (Irak), ilmuwan Muslim ini lebih dikenal dengan nama Ibnu Hayyan, dan di Barat disebut dengan nama Ibnu Geber. Ayahnya, seorang penjual obat, meninggal sebagai 'syuhada' demi penyebaran ajaran Syi'ah. Jabir kecil menerima pendidikannya dari imam terkenal, Imam Ja'far Shadiq as. Ia juga pernah berguru pada Barmaki Vizier pada masa kekhalifahan Abbasiyah pimpinan Harun Al Rasyid.

Ditemukannya kimia oleh Hayyan ini membuktikan, bahwa ulama di masa lalu tidak melulu lihai dalam ilmu-ilmu agama, tapi sekaligus juga menguasai ilmu-ilmu umum. "Sesudah ilmu kedokteran, astronomi, dan matematika, bangsa Arab memberikan sumbangannya yang terbesar di bidang kimia," tulis sejarawan Barat, Philip K. Hitti, dalam History of The Arabs.

Berkat penemuannya ini pula, Jabir dijuluki sebagai Bapak Kimia Modern. Dalam karirnya, ia pernah bekerja di laboratorium dekat Bawwabah di Damaskus. Jabir mendasari eksperimennya secara kuantitatif dan instrumen yang dibuatnya sendiri, menggunakan bahan berasal dari logam, tumbuhan, dan hewani.

Adalah menjadi kebiasaannya mengakhiri uraian suatu eksperimen dengan menuliskan:

"Saya pertama kali mengetahuinya dengan melalui tangan dan otak saya, dan saya menelitinya hingga sebenar mungkin, dan saya mencari kesalahan yang mungkin masih terpendam."

Dari Damaskus ia kembali ke kota kelahirannya, Kuffah. Setelah 200 tahun kewafatannya, ketika penggalian tanah dilakukan untuk pembuatan jalan, laboratoriumnya yang telah punah, ditemukan. Di dalamnya didapati peralatan kimianya yang hingga kini masih mempesona, dan sebatang emas yang cukup berat.

Jabir ibnu Hayyan membuat instrumen pemotong, peleburan dan pengkristalan. Ia menyempurnakan proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, pemurnian, sematan (fixation), amalgamasi, dan oksidasi-reduksi. Semua ini telah ia siapkan tekniknya, praktis hampir semua 'technique' kimia modern. Ia membedakan antara penyulingan langsung yang memakai bejana basah dan tak langsung yang memakai bejana kering. Dialah yang pertama mengklaim bahwa air hanya dapat dimurnikan melalui proses penyulingan.

Khusus menyangkut fungsi dua ilmu dasar kimia, yakni kalsinasi dan reduksi, Jabir menjelaskan, bahwa untuk mengembangkan kedua dasar ilmu itu, pertama yang harus dilakukan adalah mendata kembali dengan metoda-metoda yang lebih sempurna, yakni metoda penguapan, sublimasi, destilasi, penglarutan, dan penghabluran. Setelah itu, papar Jabir, memodifikasi dan mengoreksi teori Aristoteles mengenai dasar logam, yang tetap tidak berubah sejak awal abad ke 18 M. Dalam setiap karyanya, Jabir melaluinya dengan terlebih dahulu melakukan riset dan eksperimen. Metode inilah yang mengantarkannya menjadi ilmuwan besar Islam yang mewarnai renaissance dunia Barat.

Namun demikian, Jabir tetap saja seorang yang tawadu' dan berkepribadian mengagumkan. "Dalam mempelajari kimia dan ilmu fisika lainnya, Jabir memperkenalkan eksperimen objektif, suatu keinginan memperbaiki ketidakjelasan spekulasi Yunani. Akurat dalam pengamatan gejala, dan tekun mengumpulkan fakta. Berkat dirinya, bangsa Arab tidak mengalami kesulitan dalam menyusun hipotesa yang wajar," tulis Robert Briffault.

Menurut Briffault, kimia, proses pertama penguraian logam yang dilakukan oleh para metalurg dan ahli permata Mesir, mengkombinasikan logam dengan berbagai campuran dan mewarnainya, sehingga mirip dengan proses pembuatan emas. Proses demikian, yang tadinya sangat dirahasiakan, dan menjadi monopoli perguruan tinggi, dan oleh para pendeta disamarkan ke dalam formula mistik biasa, di tangan Jabir bin Hayyan menjadi terbuka dan disebarluaskan melalui penyelidikan, dan diorganisasikan dengan bersemangat.

Terobosan Jabir lainnya dalam bidang kimia adalah preparasi asam sendawa, hidroklorik, asam sitrat dan asam tartar. Penekanan Jabir di bidang eksperimen sistematis ini dikenal tak ada duanya di dunia. Inilah sebabnya, mengapa Jabir diberi kehormatan sebagai 'Bapak Ilmu Kimia Modern' oleh sejawatnya di seluruh dunia. Dalam tulisan Max Mayerhaff, bahkan disebutkan, jika ingin mencari akar pengembangan ilmu kimia di daratan Eropa, maka carilah langsung ke karya-karya Jabir Ibn Hayyan.

Puaskah Jabir? Tidak! Ia terus mengembangkan keilmuannya sampai batas tak tertentu. Dalam hal teori keseimbangan misalnya, diakui para ilmuwan modern sebagai terobosan baru dalam prinsip dan praktik alkemi dari masa sebelumnya. Sangat spekulatif, di mana Jabir berusaha mengkaji keseimbangan kimiawi yang ada di dalam suatu interaksi zat-zat berdasarkan sistem numerologi (studi mengenai arti klenik dari sesuatu dan pengaruhnya atas hidup manusia) yang diterapkannya dalam kaitan dengan alfabet 28 huruf Arab untuk memperkirakan proporsi alamiah dari produk sebagai hasil dari reaktan yang bereaksi. Sistem ini niscaya memiliki arti esoterik, karena kemudian telah menjadi pendahulu penulisan jalannya reaksi kimia.

Jelas dengan ditemukannya proses pembuatan asam anorganik oleh Jabir telah memberikan arti penting dalam sejarah kimia. Di antaranya adalah hasil penyulingan tawas, amonia khlorida, potasium nitrat dan asam sulferik. Pelbagai jenis asam diproduksi pada kurun waktu eksperimen kimia yang merupakan bahan material berharga untuk beberapa proses industrial. Penguraian beberapa asam terdapat di dalam salah satu manuskripnya berjudul Sandaqal-Hikmah (Rongga Dada Kearifan).

Seluruh karya Jabir ibnu Hayyan lebih dari 500 studi kimia, tetapi hanya beberapa yang sampai pada zaman Renaissance. Korpus studi kimia Jabir mencakup penguraian metode dan peralatan dari pelbagai pengoperasian kimiawi dan fisikawi yang diketahui pada zamannya. Di antara bukunya yang terkenal adalah Al Hikmah Al Falsafiyah yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin berjudul Summa Perfectionis.

Suatu pernyataan dari buku ini mengenai reaksi kimia adalah: "Air raksa (merkuri) dan belerang (sulfur) bersatu membentuk satu produk tunggal, tetapi adalah salah menganggap bahwa produk ini sama sekali baru dan merkuri serta sulfur berubah keseluruhannya secara lengkap.

Yang benar adalah bahwa keduanya mempertahankan karakteristik alaminya, dan segala yang terjadi adalah sebagian dari kedua bahan itu berinteraksi dan bercampur, sedemikian rupa sehingga tidak mungkin membedakannya secara seksama. Jika dihendaki memisahkan bagian-bagian terkecil dari dua kategori itu oleh instrumen khusus, maka akan tampak bahwa tiap elemen (unsur) mempertahankan karakteristik teoretisnya. Hasilnya adalah suatu kombinasi kimiawi antara unsur yang terdapat dalam keadaan keterkaitan permanen tanpa perubahan karakteristik dari masing-masing unsur."

Ide-ide eksperimen Jabir itu sekarang lebih dikenal/dipakai sebagai dasar untuk mengklasifikasikan unsur-unsur kimia, utamanya pada bahan metal, nonmetal dan penguraian zat kimia. Dalam bidang ini, ia merumuskan tiga tipe berbeda dari zat kimia berdasarkan unsur-unsurnya:

Air (spirits), yakni yang mempengaruhi penguapan pada proses pemanasan, seperti pada bahan camphor, arsenik dan amonium klorida,

Metal, seperti pada emas, perak, timah, tembaga, besi, dan,

Bahan campuran
, yang dapat dikonversi menjadi semacam bubuk.

Dengan prestasinya itu, dunia ilmu pengetahuan modern pantas 'berterima kasih' padanya.



Pangeran dan Filsuf


Di abad pertengahan risalah-risalah Jabir di bidang ilmu kimia --termasuk kitabnya yang masyhur, yakni Kitab Al-Kimya dan Kitab Al-Sab'een, telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Terjemahan Kitab Al-Kimya bahkan telah diterbitkan oleh ilmuwan Inggris, Robert Chester tahun 1444, dengan judul The Book of the Composition of Alchemy. Buku kedua (Kitab Al-Sab'een), diterjemahkan juga oleh Gerard Cremona.

Berikutnya di tahun 1678, seorang Inggris lainnya, Richard Russel, mengalihbahasakan karya Jabir yang lain dengan judul Summa of Perfection. Berbeda dengan pengarang sebelumnya, Richard-lah yang pertama kali menyebut Jabir dengan sebutan Geber, dan memuji Jabir sebagai seorang pangeran Arab dan filsuf. Buku ini kemudian menjadi sangat populer di Eropa selama beberapa abad lamanya. Dan telah pula memberi pengaruh pada evolusi ilmu kimia modern.

Karya lainnya yang telah diterbitkan adalah; Kitab al Rahmah, Kitab al Tajmi, Al Zilaq al Sharqi, Book of The Kingdom, Book of Eastern Mercury, dan Book of Balance (ketiga buku terakhir diterjemahkan oleh Berthelot). "Di dalamnya kita menemukan pandangan yang sangat mendalam mengenai metode riset kimia," tulis George Sarton.
Read More >>