^_^ --- Selamat Memasuki Blognya Kang Soerya --- Jangan Lupa Postkan Komentar --- Semoga Bermanfaat --- ^_^

Kamis, 31 Maret 2011

Mari bertanam sayur Organik



Salah satu keberhasilan dalam penerapan revolusi hijau pada pembangunan pertanian adalah tercapainya swasembada pangan (beras) di Indonesia pada era tahun 1980 an. Atas keberhasilan swasembada ini Pemerintah Indonesia (presiden Soeharto) mendapat penghargaan dari FAO. Disamping membawa keberhasilan, revolusi hijau ternyata telah menciptakan besarnya ketergantungan petani pada pupuk kimiawi.

Sejalan dengan maraknya kecenderungan untuk kembali ke alam (back to nature) maka produk pertanian yang banyak bercampur dengan bahan-bahan kimiawi semakin dihindari. Implementasi dari back to nature saat ini adalah semakin banyak dan digalakkannya pertanian organik yaitu suatu sistem pertanian (dalam hal bercocok tanam) yang tidak menggunakan bahan kimia, tetapi menggunakan bahan organik. Karena lebih banyak menggunakan bahan yang sifatnya organik maka prinsip dari pertanian organik ini adalah ramah lingkungan, tidak mencemarkan, dan tidak merusak lingkungan hidup, disamping juga mempertahankan dan melestarikan habitat tanaman.

Tak dapat dihindari bahwa sebagai suatu sistem pertanian organik ini mempunyai kelebihan dan juga kekurangan. Diantara kelebihan pertanian organika adalah : 1) tidak menggunakan pupuk maupun pestisida kimia sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan; 2) mutu tanaman organik lebih baik dibanding hasil tanaman non-organik.
Adapun kekurangan dari pertanian organik adalah : 1) kebutuhan tenaga kerja menjadi lebih banyak terutama untuk pengendalian hama dan penyakit. Maklum, pengendalian hama dan penyakit ini masih banyak dilakukan dengan cara manual; 2) Penampilan fisik hasil tanaman organik kurang meyakinkan bila dibanding dengan hasil tanaman yang dipelihara secara non-organik, seperti berukuran lebih kecil, daun yang berlubang-lubang dan lain sebagainya.
Untuk memulai bercocok tanam secara organik yang harus diketahui terlebih dahulu adalah cara atau upaya meningkatkan kesuburan tanah. Seperti diketahui, salah satu prinsip bertanam secara organik adalah tidak mencemari lingkungan. Dengan demikian meningkatkan kesuburan tanah ini merupakan prioritas pertama.

Adapun upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah yang tidak merusak lingkungan hidup adalah dengan cara :
1. Memupuk tanaman dengan kompos, pupuk kandang, guano, kotoran burung walet, kotoran ayam, atau kotoran satwa lainnya (asal jangan kotoran babi ataupun kotoran binatang karnifora);
2. Memupuk dengan pupuk hijau (tanaman yang termasuk dalam famili Leguminose), orok-orok (crotalaria juncea), tephrosia candida, tephrosia vogeli, batang, akar dan daun-daun kacang tanah, kedelai, kacang hijau yang telah dipanen, turi, gamal, dan lain-lain;
3. Memupuk dengan limbah dari kandang ternak, limbah dari rumah pemotongan hewan, limbah dari septick tank, dan lain-lain;
4. Mempertahankan macam-macam kehidupan, pelestarian habitat tanaman dengan penanaman ganda, tumpang gilir, rotasi tanaman, tanaman perangkap, tanaman tumpang pohoon naungan dan lain sebagainya;
5. Penanman secara polikultur.

Selain meningkatkan kesuburan tanah, yang perlu diperhatikan dalam bertanam dengan cara organik adalah masalah pola tanam. Penanaman secara organik dapat dilakukan dengan sistem monokultur atau polikultur. Pada pola tanam monokultur hanya digunakan satu jenis tanaman pada lahan dan waktu yang sama. Kelebihan dari pola ini adalah teknis budidayanya relatif lebih mudah karena yang ditanam maupun yang dipelihara hanya satu jenis. Sedang kelemahannya ialah tanaman relatif lebih mudah terserang hama dan penyakit.

Pola tanam polikultur menggunakan lebih dari satu jenis tanaman pada lahan dan waktu yang bersamaan. Dengan pemilihan jenis tanaman yang tepat, sistem polikultur bisa memberikan keuntungan, diantaranya : 1) bisa mengurangi hama dan penyakit tanaman; 2) menambah kesuburan tanah; 3) memperoleh hasil panen yang beragam; 4) memupus siklus hidup hama atau penyakit.

Macam dan jenis sayuran yang bisa ditanam dengan cara organik ini diantaranya adalah : bawang merah, wortel, selada, dan juga terong. Media untuk tanaman organik ini disamping pada tanah secara langsung (lahan) juga bisa menggunakan polibag maupun pot.

sumber: Bertanam Sayur Organik http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/2031731-bertanam-sayur-organik/#ixzz1IBy8MDaX

Tidak ada komentar:

Posting Komentar